Perang Token Rp 1.38 triliun ($84 Juta)  antara Fetch.ai dan Ocean Protocol Guncang Aliansi AI
Courtesy of YahooFinance

Perang Token Rp 1.38 triliun ($84 Juta) antara Fetch.ai dan Ocean Protocol Guncang Aliansi AI

Memberikan gambaran mendalam tentang konflik token senilai 84 juta dolar AS antara Fetch.ai dan Ocean Protocol yang mengancam masa depan Aliansi ASI, serta dampaknya terhadap tata kelola, kepercayaan komunitas, dan ekosistem AI terdesentralisasi dalam dunia kripto.

17 Okt 2025, 04.25 WIB
120 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Konflik antara Fetch.ai dan Ocean Protocol mengancam kolaborasi dalam Aliansi Superintelligence.
  • Binance mengambil langkah proaktif dengan menghentikan dukungan untuk deposit OCEAN.
  • Ketidakpastian dalam struktur dan keamanan aset token menciptakan kekhawatiran di kalangan pemegang token.
Singapura, Singapura - Sebuah perselisihan besar telah meletus antara CEO Fetch.ai, Humayun Sheikh, dan Ocean Protocol Foundation terkait sekitar 286 juta token Fetch.ai (FET) senilai 84 juta dolar AS. Konflik ini mengancam masa depan Aliansi Artificial Superintelligence (ASI), sebuah kolaborasi ambisius yang menggabungkan tiga proyek AI blockchain utama.
Pertikaian bermula ketika Ocean Protocol mengumumkan pengunduran dirinya dari Aliansi ASI dan keluar dari peran-peran pengurus di perusahaan di Singapura. Ocean menyatakan tidak bisa mengungkapkan semua detail konflik karena alasan hukum, namun memberi sinyal adanya masalah yang lebih dalam.
Humayun Sheikh menuduh Ocean melakukan pencetakan token yang tidak transparan dan mengonversi sejumlah besar token OCEAN menjadi token FET tanpa pengungkapan yang layak. Token-token tersebut kemudian dipindahkan ke beberapa wallet yang terkait dengan GSR Markets dan ExaGroup, yang kemudian dikaitkan dengan aktivitas di Binance.
Sebagai respons, Binance menghentikan dukungan bagi deposit token OCEAN lewat jaringan Ethereum pada akhir Oktober. Keputusan ini diduga berhubungan dengan risiko dari token yang sedang dipertikaikan. Harga token FET dan OCEAN mengalami penurunan signifikan akibat ketidakpastian ini.
Proses arbitrase hukum kini tengah berlangsung, dengan Fetch.ai dan Ocean Protocol bertukar klaim dan tuduhan. Perselisihan ini membangkitkan pertanyaan serius tentang tata kelola dan transparansi dalam kolaborasi proyek blockchain AI yang kompleks dan membuka jalan bagi kemungkinan perubahan besar di ekosistem token yang terlibat.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/ocean-vs-fetch-ai-turns-212508484.html

Analisis Ahli

Andreas M. Antonopoulos
"Konflik ini adalah contoh klasik bagaimana kurangnya tata kelola terdesentralisasi yang efektif dapat merusak kepercayaan di ekosistem blockchain, menekankan pentingnya desain governance yang matang."
Laura Shin
"Kontroversi token seperti ini memperlihatkan risiko besar dalam merger token kripto, khususnya terkait distribusi yang adil dan transparansi transaksi besar yang harus diatasi agar ekosistem AI blockchain bisa berkembang."

Analisis Kami

"Perselisihan ini menegaskan pentingnya transparansi dan tata kelola yang kuat dalam merger proyek berbasis token. Tanpa kejelasan aturan dan komunikasi yang jujur, kolaborasi ambisius seperti ASI sangat rawan gagal dan merusak kepercayaan komunitas yang sudah dibangun."

Prediksi Kami

Konflik ini kemungkinan akan memicu restrukturisasi tata kelola token di dalam Aliansi ASI dan dapat menimbulkan preseden baru terkait transparansi dan kontrol dalam kolaborasi proyek AI berbasis blockchain.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang menyebabkan konflik antara Fetch.ai dan Ocean Protocol?
A
Konflik antara Fetch.ai dan Ocean Protocol disebabkan oleh tuduhan tentang penerbitan dan konversi token yang tidak transparan.
Q
Berapa nilai total token Fetch.ai yang terlibat dalam perselisihan?
A
Nilai total token Fetch.ai yang terlibat dalam perselisihan adalah sekitar 286 juta token senilai sekitar $84 juta.
Q
Apa reaksi Binance terhadap konflik ini?
A
Binance menghentikan dukungan untuk deposit OCEAN melalui jaringan Ethereum sebagai respons terhadap konflik ini.
Q
Apa tujuan dari Aliansi Superintelligence?
A
Aliansi Superintelligence bertujuan untuk menyatukan proyek blockchain yang berfokus pada AI, yaitu Fetch.ai, Ocean Protocol, dan SingularityNET.
Q
Apa langkah hukum yang diambil oleh Humayun Sheikh?
A
Humayun Sheikh berencana untuk mendanai gugatan kelas di setidaknya tiga yurisdiksi untuk melindungi pemegang FET yang terkena dampak.