Courtesy of CNBCIndonesia
Indonesia Setujui Anggaran Rp149 Triliun untuk Beli Jet Tempur Chengdu J-10
Menginformasikan persetujuan anggaran pembelian jet tempur Chengdu J-10 oleh pemerintah Indonesia dan memberikan gambaran teknis serta keunggulan jet tempur tersebut yang akan digunakan untuk memperkuat pertahanan udara Indonesia.
16 Okt 2025, 13.21 WIB
31 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Indonesia telah menyetujui anggaran sebesar US$9 miliar untuk membeli jet tempur Chengdu J-10.
- Chengdu J-10 merupakan jet tempur canggih yang dirancang untuk superioritas udara dan misi dalam segala kondisi cuaca.
- Mesin yang digunakan pada Chengdu J-10 adalah AL-31FN, yang menawarkan kinerja tinggi meskipun ada tantangan dalam pengembangan mesin domestik.
Jakarta, Indonesia - Indonesia resmi menyetujui pembelian jet tempur Chengdu J-10 produksi China dengan nilai anggaran mencapai USRp 148.00 triliun ($9 miliar) atau sekitar Rp149 triliun. Keputusan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memperkuat pertahanan udara demi menjaga kedaulatan negara.
Jet tempur Chengdu J-10 dikenal dengan desain delta-canard yang aerodinamis dan ringan, memungkinkan pesawat memiliki kontrol dan daya angkat yang lebih baik. Pesawat ini awalnya dirancang untuk dominasi udara dan kini mampu beroperasi dalam berbagai kondisi cuaca dan waktu.
Mesin jet ini menggunakan turbofan Lyulka-Saturn AL-31FN buatan Rusia dengan tenaga dorong yang cukup tinggi. Ada juga rencana penggunaan mesin domestik China, WS-10A, namun pengembangannya belum selesai sehingga belum diintegrasikan secara penuh.
Dari segi persenjataan, J-10 dilengkapi meriam laras ganda 23mm dan dapat membawa berbagai jenis rudal udara-ke-udara, bom berpemandu laser, serta bom luncur. Totalnya, ada 11 stasiun penyimpanan senjata yang dipasang pada pesawat ini.
Indonesia akan menjadi negara ketiga setelah China dan Pakistan yang mengoperasikan Chengdu J-10. Pembelian ini diharapkan menambah kekuatan militer udara Indonesia sekaligus membuka peluang kerja sama teknologi militer dengan China secara lebih intensif.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251016131823-37-676395/spesifikasi-jet-tempur-china-chengdu-j-10-yang-dipesan-indonesia
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251016131823-37-676395/spesifikasi-jet-tempur-china-chengdu-j-10-yang-dipesan-indonesia
Analisis Ahli
Dr. Budi Santoso (Analis Pertahanan)
"Langkah pengadaan jet tempur Chengdu J-10 merupakan strategi cerdas untuk memperluas kemampuan militer Indonesia dengan alutsista yang telah teruji. Namun, Indonesia harus mempersiapkan aspek logistik dan teknologi pendukung agar pengoperasian tidak terhambat masalah teknis."
Analisis Kami
"Pembelian Chengdu J-10 menunjukkan ambisi Indonesia untuk meningkatkan kekuatan pertahanan udara dengan teknologi modern yang terjangkau. Namun, proses adaptasi dan pemeliharaan pesawat asing seperti ini memerlukan investasi besar dalam pelatihan dan infrastruktur agar dapat maksimal digunakan."
Prediksi Kami
Setelah pembelian dan integrasi jet tempur Chengdu J-10, Indonesia kemungkinan akan memperkuat kapabilitas militernya secara signifikan dan berpotensi meningkatkan kerja sama militer dengan China, sekaligus memicu peningkatan dinamika kompetisi militer di kawasan Asia Tenggara.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa tujuan utama dari pembelian jet tempur Chengdu J-10 oleh Indonesia?A
Tujuan utama pembelian adalah untuk meningkatkan kemampuan militer dan superioritas udara Indonesia.Q
Siapa yang mengesahkan anggaran untuk pembelian jet tempur tersebut?A
Anggaran untuk pembelian jet tempur disahkan oleh Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa.Q
Apa yang membedakan mesin AL-31FN dengan AL-31F pada Chengdu J-10?A
Mesin AL-31FN memiliki susunan komponen yang berbeda dan lebih kecil karena keterbatasan ruang mesin pada Chengdu J-10.Q
Apa saja kemampuan yang dimiliki oleh jet tempur Chengdu J-10?A
Jet tempur Chengdu J-10 memiliki kemampuan untuk terbang cepat, membawa berbagai senjata, dan beroperasi dalam segala cuaca.Q
Mengapa PLAAF menunda integrasi mesin WS-10 ke dalam Chengdu J-10?A
PLAAF menunda integrasi mesin WS-10 karena mengalami kesulitan dalam pengembangan mesin.