Likuidasi Besar di Pasar Kripto: Tantangan dan Peluang Pemulihan Modal
Courtesy of YahooFinance

Likuidasi Besar di Pasar Kripto: Tantangan dan Peluang Pemulihan Modal

Memberikan gambaran kondisi pasar kripto setelah likuidasi besar-besaran, menilai posisi likuiditas dan permintaan pasar, serta menginformasikan tren dan potensi arah pergerakan harga Bitcoin dan aset lainnya untuk membantu pembaca memahami situasi pasar sekarang.

15 Okt 2025, 08.21 WIB
229 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Pasar cryptocurrency mengalami likuidasi besar, namun ada dukungan likuiditas yang kuat.
  • Analisis pasar menunjukkan perbedaan pandangan tentang potensi pemulihan dan fase bullish.
  • Institusi besar seperti BlackRock dan Bank of America optimis terhadap aset nyata seperti emas.
Amerika Serikat - Pasar kripto baru-baru ini mengalami likuidasi terbesar dalam sejarahnya, menyebabkan tekanan jual yang signifikan di kalangan para trader. Meski begitu, para analis dari Glassnode dan CryptoQuant mencatat bahwa modal jangka panjang para investor besar tetap kokoh dan permintaan di pasar stabil, khususnya lewat peningkatan pasokan stablecoin USDT dan aliran masuk dana melalui ETF bitcoin.
Glassnode menilai bahwa peristiwa likuidasi ini merupakan pembersihan spekulasi berlebihan yang memaksa trader untuk mengambil posisi lebih defensif. Indikator pasar seperti tingkat pendanaan yang menurun dan biaya premi opsi untuk proteksi risiko mengindikasikan pasar sedang mencoba pulih sambil membangun kembali kepercayaan, bukan langsung bersiap rebound cepat.
Sementara itu, CryptoQuant lebih optimis dengan menyoroti level harga realisasi on-chain trader di 115.000 USDT sebagai tanda kunci. Bila harga Bitcoin berhasil bertahan dan naik di atas titik ini, masa bullish baru dapat dimulai, didorong oleh permintaan stablecoin yang meningkat dan akumulasi aset oleh investor besar.
Harga Bitcoin saat ini bergerak di sekitar 112.700 USDT, tertekan oleh pengambilan keuntungan dan ketegangan perdagangan antara AS dan China. Ethereum juga mengalami penurunan hingga 3,7% dengan minat terbuka terendah sejak Mei, namun dukungan dari trader institusional serta ETF tetap kuat. Sementara itu, sejumlah analis institusional seperti BlackRock dan Bank of America menyuarakan optimisme terhadap kenaikan harga emas dan perak di masa mendatang sebagai aset riil.
Kesimpulannya, pasar kripto sedang dalam fase transisi dari kondisi ekses ke keseimbangan yang lebih sehat. Modal masih mengalir masuk melalui berbagai instrumen, tetapi sentimen pasar cenderung berhati-hati. Arah pergerakan harga Bitcoin ke depan akan sangat bergantung pada seberapa cepat permintaan ini dapat memicu pengambilan risiko baru oleh para trader.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/asia-morning-briefing-structural-demand-012103187.html

Analisis Ahli

Evy Hambro
"Emas bisa naik jauh melewati 4.200 USDT karena realokasi nilai mata uang kertas ke aset riil."
Bank of America
"Perkirakan emas akan mencapai 5.000 USDT dan perak 65 USDT pada 2026, didorong oleh defisit fiskal dan permintaan investasi."

Analisis Kami

"Meskipun pasar kripto tampak goyah akibat likuidasi besar, fondasi likuiditas dan akumulasi oleh whale menunjukkan bahwa sentimen jangka panjang tetap positif. Namun, penguatan kepercayaan trader ritel masih menjadi kunci utama agar pasar tidak hanya stabil, tetapi juga kembali bullish dalam waktu dekat."

Prediksi Kami

Pasar kripto kemungkinan memasuki fase konsolidasi jangka menengah dengan potensi kenaikan harga jika permintaan struktural dan akumulasi oleh investor besar terus meningkat serta dukungan likuiditas tetap kuat.