Courtesy of SCMP

Paper Mill Tiongkok Manfaatkan AI Generatif untuk Produksi Makalah Palsu Massal

Mengungkap bagaimana paper mill di Tiongkok menggunakan teknologi AI generatif untuk memproduksi makalah akademik palsu secara massal dalam kondisi persaingan akademik yang ketat, serta memperingatkan potensi dampak negatifnya terhadap integritas penelitian dan kualitas pendidikan.

15 Okt 2025, 06.00 WIB

29 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Pabrik kertas di China menggunakan AI untuk meningkatkan produksi artikel akademik.
Ada tekanan tinggi untuk publikasi di kalangan peneliti dan mahasiswa di China.
Layanan penulisan akademik sering kali disamarkan di platform e-commerce.

Wuhan, Tiongkok - Di Tiongkok, tekanan akademik membuat banyak mahasiswa dan peneliti harus memenuhi target publikasi yang sangat ketat. Hal ini menciptakan peluang bagi perusahaan yang biasa disebut paper mill, yang menawarkan jasa penulisan makalah akademik palsu atau menjual status sebagai penulis yang sebenarnya tidak menulis sendiri.

Sebuah laporan dari China Central Television (CCTV) mengungkap bahwa paper mill tersebut kini menggunakan teknologi kecerdasan buatan generatif untuk mempercepat proses penulisan hingga lebih dari 30 makalah dalam satu minggu. Ini jelas berbeda dengan cara tradisional yang bergantung pada tenaga manusia secara manual.

Layanan yang mereka tawarkan biasanya dipasarkan secara tersembunyi lewat platform e-commerce dan media sosial. Mereka menggunakan istilah seperti dukungan akademik atau editing agar tidak langsung dikenal sebagai jasa penulisan bayangan yang ilegal. Bahkan ironisnya, beberapa dari mereka juga memasarkan diri sebagai alat untuk mendeteksi konten yang dibuat oleh AI.

Salah satu perusahaan di Wuhan tercatat menerima hingga 40.000 pesanan setiap tahun. Harga yang mereka kenakan bervariasi mulai dari beberapa ratus hingga beberapa ribu dolar AS, tergantung tingkat kesulitan dan target jurnal tempat makalah itu akan diajukan.

Fenomena ini menunjukkan bagaimana teknologi AI dapat disalahgunakan dalam dunia akademik, mengancam kredibilitas riset ilmiah dan kualitas pendidikan. Ini juga menjadi peringatan bagi masyarakat untuk lebih waspada terhadap keaslian karya akademik dan perlunya regulasi yang lebih ketat.

Referensi:
[1] https://www.scmp.com/tech/tech-trends/article/3328966/ai-powered-fraud-chinese-paper-mills-are-mass-producing-fake-academic-research?module=top_story&pgtype=section

Analisis Ahli

Prof. Li Hua (Ahli Etika Akademik)

"Penggunaan AI oleh paper mill adalah peringatan serius bahwa etika akademik membutuhkan penegakan yang jauh lebih ketat, dengan fokus pada pencegahan daripada hanya deteksi plagiarisme setelah terjadi."

Analisis Kami

"Fenomena ini mencerminkan krisis integritas akademik yang mendalam yang dilakukan bukan hanya oleh individu, tapi sistem yang ada. Tanpa intervensi tegas, kualitas riset ilmiah akan terus menurun dan kredibilitas institusi pendidikan Tiongkok dapat tercemar secara global."

Prediksi Kami

Penggunaan AI generatif oleh paper mill akan semakin meluas dan kompleks, sehingga memicu kebutuhan regulasi yang lebih ketat dan penggunaan teknologi deteksi AI yang lebih canggih untuk menjaga integritas akademik di masa depan.

Pertanyaan Terkait

Apa yang dilaporkan oleh CCTV mengenai pabrik kertas di China?

CCTV melaporkan bahwa pabrik kertas di China menggunakan alat AI generatif untuk memproduksi artikel akademik secara massal.

Bagaimana pabrik kertas menggunakan alat AI generatif?

Pabrik kertas menggunakan alat AI generatif untuk membantu pekerja mereka menyelesaikan lebih dari 30 artikel akademik per minggu.

Apa yang ditawarkan oleh pabrik kertas kepada penulis akademik?

Pabrik kertas menawarkan jasa penulisan, pengeditan, dan bahkan pengajuan ke jurnal akademik terkemuka.

Mengapa praktik penulisan akademik ini berkembang di China?

Praktik penulisan akademik ini berkembang di China karena adanya target publikasi yang ketat bagi mahasiswa dan peneliti.

Apa yang terjadi dengan penjualan jasa penulisan akademik di platform e-commerce?

Penjualan jasa penulisan akademik di platform e-commerce meningkat, meskipun mereka menghindari istilah 'penulis hantu' dengan menggunakan istilah lain.