Krisis Likuidasi Besar di Pasar Kripto: Lebih dari 20 Miliar Hilang Dalam Hitungan Jam
Courtesy of YahooFinance

Krisis Likuidasi Besar di Pasar Kripto: Lebih dari 20 Miliar Hilang Dalam Hitungan Jam

Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan dampak besar dari krisis likuidasi di pasar kripto yang baru terjadi, menjabarkan mekanisme yang terjadi di bursa kripto, serta bagaimana para pelaku pasar dan protokol DeFi bereaksi terhadap tekanan ini untuk memberikan pemahaman mendalam kepada pembaca tentang risiko dan dinamika pasar terkait.

12 Okt 2025, 06.57 WIB
346 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Peristiwa likuidasi besar menghapus lebih dari $20 miliar dari pasar kripto.
  • Likuiditas menjadi masalah utama di pasar terpusat, sedangkan DeFi terbukti lebih tahan terhadap likuidasi.
  • Kondisi pasar dapat pulih setelah likuidasi, menciptakan peluang bagi trader yang memiliki dana siap pakai.
Pada hari Jumat terjadi penurunan harga yang sangat tajam di pasar kripto, menyebabkan lebih dari 20 miliar dolar AS hilang dari nilai pasar. Penurunan ini dipicu oleh hilangnya likuiditas dan tekanan untuk memperkecil posisi (deleveraging) yang memaksa penutupan kontrak derivatif, terutama perpetual futures atau 'perps'.
Bitcoin mengalami penurunan hingga 13% dalam waktu satu jam, sementara token lain dengan likuiditas lebih rendah bahkan jatuh drastis, termasuk salah satunya token ATOM yang sempat turun mendekati nol di beberapa bursa sebelum akhirnya pulih. Hal ini menyebabkan terbukanya likuidasi senilai sekitar 65 miliar dolar AS yang menghapus sebagian besar posisi terbuka.
Dalam situasi seperti ini, bursa kripto menggunakan berbagai mekanisme darurat seperti auto-deleveraging, yang secara otomatis menutup posisi lawan yang menguntungkan ketika dana dari sisi kalah tidak cukup untuk membayar pemenang. Selain itu, vault likuiditas seperti Hyperliquid HLP memberikan likuiditas tambahan dengan membeli aset dalam kondisi discount dan kemudian menjualnya ketika harga rebound.
Berbeda dengan bursa terpusat, liquidasi di platform DeFi relatif lebih rendah karena protokol lending umumnya menerima collateral berkualitas tinggi seperti Bitcoin dan Ethereum, serta fitur keamanan seperti harga USDe yang dipatok ke nilai 1 dolar. Meskipun demikian, USDe sendiri sempat diperdagangkan di bawah nilai tersebut di bursa terpusat sehingga berpotensi menyebabkan likuidasi bagi pengguna yang menjadikannya sebagai margin.
Setelah penurunan tajam ini, harga-harga mulai pulih dan posisi pasar menjadi lebih bersih dengan open interest yang jauh lebih rendah dibandingkan sebelumnya. Meski demikian, volatilitas yang tinggi dan perbedaan harga antara bursa menandakan bahwa risiko likuidasi dan dislokasi harga tetap ada, terutama untuk token dengan likuiditas rendah.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/friday-20b-crypto-market-meltdown-235730944.html

Analisis Ahli

Jonathan Man
"Likuidasi besar ini lebih dari sekedar angka besar yang hilang, melainkan menunjukkan bagaimana likuiditas dan mekanisme proteksi di bursa kripto diuji secara ekstrem dan bagaimana protokol Ethereum dan Bitcoin tetap menjadi penyangga utama di tengah kekacauan pasar."

Analisis Kami

"Krisis likuidasi ini menegaskan bahwa pasar kripto masih sangat rentan terhadap guncangan likuiditas dan adopsi leverage tanpa kontrol ketat. Bursa perlu meningkatkan infrastruktur manajemen risiko dan transparansi untuk mengurangi risiko dislokasi harga yang ekstrem di masa mendatang."

Prediksi Kami

Risiko volatilitas dan likuidasi besar-besaran di pasar kripto akan terus terjadi terutama pada token dengan likuiditas rendah, sehingga pelaku pasar harus lebih berhati-hati dalam manajemen risiko dan pengelolaan eksposur leverage ke depan.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang menyebabkan likuidasi terbesar dalam sejarah kripto?
A
Likuidasi terbesar terjadi akibat penurunan harga bitcoin yang drastis dan hilangnya likuiditas di pasar.
Q
Siapa Jonathan Man dan apa perannya dalam konteks artikel ini?
A
Jonathan Man adalah manajer portofolio utama dari Bitwise Multi-Strategy Alpha Fund yang memberikan analisis mengenai likuidasi tersebut.
Q
Mengapa likuiditas menurun selama peristiwa likuidasi?
A
Likuiditas menurun karena penyedia likuiditas melebar penawaran atau mundur untuk mengelola inventaris dan modal.
Q
Apa perbedaan antara likuidasi di platform terpusat dan DeFi?
A
Likuidasi di platform terpusat lebih dramatis karena buku pesanan yang tipis, sedangkan DeFi lebih stabil karena jaminan yang diterima.
Q
Bagaimana kondisi pasar kripto setelah peristiwa likuidasi ini?
A
Setelah peristiwa likuidasi, pasar kripto memasuki akhir pekan dengan posisi yang lebih stabil meskipun ada penurunan tajam.