Rahasia Rekrutmen Scale AI: Ingin Tahu, Kolaborasi, dan Kepemimpinan Lebih Penting dari Pengalaman
Courtesy of YahooFinance

Rahasia Rekrutmen Scale AI: Ingin Tahu, Kolaborasi, dan Kepemimpinan Lebih Penting dari Pengalaman

Artikel ini bertujuan untuk menginformasikan pendekatan terbaru Scale AI dalam proses perekrutan yang lebih menitikberatkan pada rasa ingin tahu, kolaborasi, dan kepemimpinan daripada hanya pengalaman teknis. Hal ini relevan untuk pembaca karena memberikan wawasan tentang perubahan cara pandang terhadap kualifikasi karyawan di era kecerdasan buatan yang bergerak cepat.

10 Okt 2025, 11.58 WIB
188 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Adaptabilitas lebih penting daripada pengalaman dalam banyak posisi.
  • Keingintahuan dan kolaborasi adalah kriteria utama dalam perekrutan di perusahaan teknologi.
  • Perusahaan perlu fokus pada kemampuan individu untuk belajar dan beradaptasi dengan cepat di era AI.
San Francisco, Amerika Serikat - Jason Droege, CEO interim dari Scale AI, menjelaskan bagaimana dia memilih kandidat dengan fokus pada tiga kualitas utama: rasa ingin tahu, kolaborasi yang rendah ego, dan kemampuan kepemimpinan. Scale AI sendiri adalah perusahaan yang membantu perusahaan teknologi besar seperti Meta dan OpenAI memperbaiki chatbot mereka.
Droege mengatakan bahwa di zaman yang penuh perubahan ini, pengalaman tidak selalu menjadi landasan utama dalam perekrutan, kecuali untuk posisi yang teknis dan membutuhkan keahlian khusus. Oleh karena itu, dia lebih menekankan kemampuan beradaptasi dan kemampuan memecahkan masalah secara kreatif.
Pandangan ini juga didukung oleh para pemimpin teknologi lain seperti Albert Cheng dan Ryan Roslansky, yang percaya bahwa inisiatif dan adaptabilitas kini menjadi faktor kunci kesuksesan kerja, terutama di era AI yang berkembang cepat.
Droege mencontohkan saat dia membangun tim di Uber Eats, dia berusaha menggabungkan kekuatan berbagai individu agar minim konflik dan bisa bekerja sama dengan baik. Ini menunjukkan bagaimana kolaborasi menjadi bahan dasar tim yang efisien.
Kesimpulannya, dunia kerja ke depan akan lebih mengutamakan pekerja yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, kemampuan bekerja sama secara rendah ego, dan jiwa kepemimpinan yang kuat dibandingkan sekedar pengalaman lama atau gelar tinggi.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/scale-ais-ceo-says-looks-045857831.html

Analisis Ahli

Albert Cheng
"Top performer bukan hanya soal pengalaman, tapi tentang tenaga kerja yang memiliki energi dan kecepatan belajar tinggi."
Ryan Roslansky
"Orang-orang yang adaptif dan siap memanfaatkan alat AI akan lebih sukses daripada yang hanya berpegang pada gelar atau pengalaman tradisional."

Analisis Kami

"Pendekatan Scale AI mencerminkan kebutuhan industri teknologi untuk mengutamakan kemampuan belajar cepat dan fleksibilitas dalam menghadapi perubahan. Namun, tetap ada risiko jika terlalu mengesampingkan pengalaman teknis untuk peran kritis yang membutuhkan keahlian spesifik."

Prediksi Kami

Ke depan, perusahaan teknologi besar dan startup akan semakin mengadopsi metode perekrutan berbasis soft skills seperti rasa ingin tahu dan kolaborasi dibandingkan hanya bergantung pada pengalaman teknis, seiring dengan percepatan kemajuan teknologi AI.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang menjadi prioritas Jason Droege dalam perekrutan?
A
Jason Droege memprioritaskan keingintahuan, kolaborasi, dan kepemimpinan dalam perekrutan.
Q
Mengapa Droege menekankan adaptabilitas dibandingkan pengalaman?
A
Droege percaya bahwa di dunia yang terus berubah, adaptabilitas lebih penting daripada pengalaman seiring dengan perkembangan teknologi.
Q
Apa tiga kriteria yang dicari Droege saat wawancara?
A
Tiga kriteria yang dicari Droege adalah pemecah masalah yang ingin tahu, kolaborasi yang rendah hati, dan kemampuan kepemimpinan.
Q
Siapa yang menggantikan posisi CEO di Scale AI setelah Alexandr Wang?
A
Setelah Alexandr Wang, Jason Droege mengambil alih sebagai CEO sementara di Scale AI.
Q
Apa pendapat Ryan Roslansky tentang nilai dari inisiatif dan adaptabilitas di masa depan?
A
Ryan Roslansky berpendapat bahwa di masa depan, orang yang adaptif dan siap untuk belajar akan lebih berharga daripada mereka yang memiliki gelar yang paling mengesankan.