Cara Sukses Berkarier dengan AI: Kolaborasi Manusia dan Mesin
Courtesy of YahooFinance

Cara Sukses Berkarier dengan AI: Kolaborasi Manusia dan Mesin

Memberikan strategi agar para profesional dapat memaksimalkan peran AI dalam karier mereka dengan cara mengelola kolaborasi antara manusia dan AI, serta mengembangkan keterampilan kritis seperti rasa ingin tahu dan skeptisisme.

10 Okt 2025, 23.44 WIB
150 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Keterampilan manusia seperti rasa ingin tahu dan pemikiran kritis semakin penting di era kecerdasan buatan.
  • Kolaborasi antara manusia dan AI dapat menghasilkan hasil yang lebih baik dibandingkan bekerja secara terpisah.
  • Profesional harus mampu mengelola dan memilih alat AI yang tepat untuk tugas tertentu demi mencapai efisiensi dan keakuratan.
New York, Amerika Serikat - Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) mengubah cara dunia kerja di banyak bidang. Marco Argenti, CIO Goldman Sachs, menjelaskan bahwa kunci sukses di era AI bukanlah bersaing dengan mesin, tetapi bagaimana manusia bisa bekerjasama dengan AI untuk menghasilkan hasil yang lebih baik. Peran profesional kini berubah dari hanya mengerjakan tugas menjadi mengatur dan mengoordinasi kerja antara manusia dan AI.
Argenti menekankan pentingnya rasa ingin tahu manusia sebagai kemampuan utama yang memberi nilai tambah dalam pekerjaan. AI memang mahir mengolah dan menyajikan data yang sudah ada, namun AI belum mampu menciptakan terobosan tanpa dorongan dan pertanyaan kreatif dari manusia. Oleh karena itu, mengajukan pertanyaan yang tidak biasa dan berani sangat membantu memaksimalkan potensi AI.
Selain itu, Argenti menyarankan agar setiap profesional mengumpulkan sendiri berbagai alat AI yang spesifik untuk kebutuhan berbeda, karena tiada satu platform AI yang unggul untuk semua jenis pekerjaan. Dengan menguasai kapan dan bagaimana menggunakan AI yang tepat, seseorang dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas kerja secara signifikan.
Sementara itu, Rahsaan Shears dari KPMG menyebutkan bahwa meskipun AI terus berkembang, saat ini AI masih seperti anak kecil yang perlu diawasi. Oleh sebab itu, para pekerja harus kritis dan waspada terhadap hasil AI yang bisa saja keliru, terutama para generasi muda yang cenderung percaya teknologi secara berlebihan.
Pesan utama dari artikel ini adalah AI bukan merupakan pengganti manusia, melainkan alat yang mengubah definisi keahlian kerja. Mereka yang bisa menggabungkan keahlian teknologi dengan kreativitas, kemampuan menilai, dan kepemimpinan akan menjadi pemimpin masa depan dalam dunia kerja berbasis AI.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/goldman-chief-information-officer-4-164431883.html

Analisis Ahli

Marco Argenti
"Menggarisbawahi pentingnya peran manusia dalam mengorkestrasi kolaborasi antara manusia dan AI serta mengembangkan toolkit AI yang sesuai untuk berbagai tugas."
Rahsaan Shears
"Menekankan kebutuhan terus menerus akan keterlibatan manusia dan pengembangan kemampuan berpikir kritis serta skeptisisme terhadap keluaran AI, terutama oleh generasi digital native."

Analisis Kami

"Pendekatan Argenti sangat relevan karena pergeseran paradigma pekerjaan sudah tidak mungkin dihindari; manusia harus belajar mengelola AI sebagai alat kolaboratif, bukan hanya alat bantu. Keterampilan unik manusia seperti rasa ingin tahu, skeptisisme, dan kepemimpinan menjadi kekuatan utama yang harus terus diasah agar tidak tergantikan oleh mesin."

Prediksi Kami

Di masa depan, para profesional yang mampu mengintegrasikan kecerdasan buatan dengan keterampilan manusia seperti kreativitas dan kepemimpinan akan menjadi kunci sukses dalam dunia kerja yang semakin didominasi teknologi AI.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang diyakini Marco Argenti tentang cara profesional dapat berkembang di era kecerdasan buatan?
A
Marco Argenti percaya bahwa profesional dapat berkembang dengan belajar berkolaborasi dan bertanya kepada kecerdasan buatan daripada bersaing dengan mesin.
Q
Mengapa rasa ingin tahu dianggap sebagai keterampilan yang berharga dalam lingkungan yang didorong oleh AI?
A
Rasa ingin tahu dianggap berharga karena dapat mendorong AI untuk menggali wawasan baru dan memecahkan pola yang dapat diprediksi.
Q
Apa yang disarankan Argenti tentang cara memilih alat AI?
A
Argenti menyarankan agar profesional membuat campuran alat AI yang disesuaikan untuk berbagai tugas, karena tidak ada satu model pun yang dapat mengungguli semuanya.
Q
Apa yang menjadi tantangan utama dalam menggunakan kecerdasan buatan sesuai pandangan Argenti?
A
Tantangan utama adalah bahwa sistem AI yang paling canggih pun dapat menghasilkan kesalahan yang tampak plausibel, sehingga memerlukan validasi yang cermat.
Q
Apa pesan utama dari artikel ini terkait peran manusia dan AI di tempat kerja?
A
Pesan utama artikel ini adalah bahwa AI tidak menggantikan bakat manusia, tetapi mendefinisikan kembali apa artinya memiliki keterampilan.