Courtesy of Wired
Carina Marquez, seorang profesor di University of California, San Francisco, sangat mendukung pencegahan penyakit, terutama setelah vaksin untuk virus syncytial pernapasan (RSV) disetujui di AS dan Eropa. Vaksin ini dapat mengurangi jumlah rawat inap dan kematian akibat RSV, tetapi penting agar semua orang, terutama yang paling membutuhkan, memiliki akses yang sama terhadap vaksin tersebut. Sayangnya, data menunjukkan bahwa orang dewasa tua dari kelompok Hispanik dan Black mendapatkan vaksin ini lebih sedikit dibandingkan dengan orang dewasa tua kulit putih. Hal ini menjadi perhatian Marquez, terutama setelah pengalaman buruk selama pandemi Covid-19 yang menunjukkan ketidaksetaraan dalam akses vaksin.
Untuk mengatasi masalah ini, Marquez memulai penelitian selama lima tahun yang didanai oleh National Institutes of Health untuk memahami cara terbaik mendorong komunitas Latino di San Francisco agar mau divaksinasi. Penelitian ini akan mengumpulkan data tentang kekhawatiran dan kebutuhan informasi dari komunitas tersebut. Marquez percaya bahwa orang dewasa tua Latino lebih mungkin mendapatkan informasi kesehatan dari keluarga dan teman daripada melalui media sosial. Dengan memahami cara mereka mendapatkan informasi, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan tingkat vaksinasi di kalangan orang dewasa tua Latino.