Courtesy of YahooFinance
ElectraLith, sebuah startup teknologi lithium yang didukung oleh Rio Tinto, sedang berusaha mengumpulkan dana sebesar ARp 476.90 miliar ($29 juta) (sekitar Rp 312.45 miliar ($19 juta) ) meskipun pasar lithium global sedang mengalami kesulitan. CEO ElectraLith, Charlie McGill, menjelaskan bahwa perusahaan mereka mengembangkan teknologi filtrasi yang dapat mengekstrak lithium dari deposit brine tanpa menggunakan air atau bahan kimia, yang sangat penting di daerah kering seperti gurun Atacama di Chili. Teknologi ini diharapkan dapat mempercepat proses produksi lithium yang digunakan dalam baterai kendaraan listrik dan elektronik.
Perusahaan ini berencana menggunakan dana yang terkumpul untuk membangun pabrik pilot pertama di operasi Rincon milik Rio Tinto di Argentina, yang diperkirakan akan siap dalam waktu sekitar satu tahun. Dengan teknologi yang dapat memproduksi lithium hidroksida tanpa air, ElectraLith mengklaim dapat bersaing dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan pesaingnya. McGill juga menyoroti masalah ketersediaan air di daerah tambang lithium, yang membuat teknologi mereka semakin relevan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dilakukan oleh ElectraLith?A
ElectraLith mengembangkan teknologi filtrasi untuk mengekstrak lithium dari brine tanpa menggunakan air atau bahan kimia.Q
Siapa CEO ElectraLith dan apa yang dia katakan tentang pasar lithium?A
CEO ElectraLith adalah Charlie McGill, yang menyatakan bahwa pasar lithium dan modal ventura saat ini tidak dalam kondisi baik.Q
Mengapa teknologi DLE penting dalam industri lithium?A
Teknologi DLE penting karena dapat mempercepat proses produksi lithium untuk baterai EV dan elektronik.Q
Apa rencana ElectraLith setelah mendapatkan dana?A
ElectraLith berencana menggunakan dana yang diperoleh untuk membangun pabrik pilot pertamanya di Argentina.Q
Siapa yang mendukung ElectraLith dalam pengembangan teknologinya?A
ElectraLith didukung oleh Rio Tinto, IP Group, dan Monash University dalam pengembangan teknologinya.