Kesenjangan Teknologi dan Realita di Finance: Tantangan CFO Masa Kini
Courtesy of YahooFinance

Kesenjangan Teknologi dan Realita di Finance: Tantangan CFO Masa Kini

Mengungkap kesenjangan antara harapan dan kenyataan penggunaan teknologi di fungsi keuangan, agar CFO dapat menutup jurang antara strategi dan pelaksanaan yang berdampak pada produktivitas dan retensi talenta.

08 Okt 2025, 15.39 WIB
176 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Meskipun investasi dalam teknologi dan AI meningkat, banyak tim keuangan masih terjebak dalam proses manual.
  • Pekerjaan repetitif dalam fungsi keuangan memiliki biaya global yang signifikan dan berdampak pada produktivitas.
  • Menutup kesenjangan antara strategi teknologi dan eksekusi di tingkat operasional menjadi prioritas penting bagi CFO.
Amerika Serikat dan Britania Raya - Fungsi keuangan mengalami ketegangan antara investasi teknologi maju dan kenyataan banyaknya kerja manual yang membebani tim. Artikel ini mengulas dua survei yang menunjukkan bahwa meskipun banyak perusahaan menambah anggaran teknologi termasuk AI, pekerja keuangan di lapangan masih menghabiskan banyak waktu untuk tugas berulang yang melelahkan.
Survei dari Personiv mengungkap bahwa sebagian besar pemimpin perusahaan merespon ketidakpastian ekonomi dengan strategi peningkatan anggaran teknologi dan penggunaan AI dalam area seperti penggajian dan kepatuhan, terutama bagi perusahaan publik yang lebih agresif dibanding perusahaan swasta.
Namun, survei Medius memperlihatkan sisi lain di mana finance professional masih menghabiskan rata-rata 3,5 jam sehari untuk pekerjaan repetitif yang menyebabkan 'brain fade'—kondisi kelelahan mental yang memicu kesalahan dan menurunkan keterlibatan kerja. Hal ini menimbulkan risiko besar seperti biaya tambahan, hilangnya kepercayaan klien, dan penurunan pendapatan.
Tingkat otomatisasi masih rendah, hanya 38% pekerjaan yang terotomasi, padahal 77% responden percaya bahwa otomatisasi bisa mengurangi burnout dan meningkatkan kualitas kerja. Di sisi lain, hampir 74% dari mereka yang bekerja di keuangan sempat berpikir untuk berhenti karena kebosanan dan tekanan dari pekerjaan manual tersebut.
Kesimpulannya, ada jurang besar antara ambisi strategis pemimpin keuangan dengan kenyataan di lapangan yang menghambat efektivitas dan pengembangan talenta. CFO harus fokus menciptakan solusi yang tidak hanya berupa teknologi, tetapi juga perubahan nyata dalam proses dan budaya kerja.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/finance-1-4t-gap-between-083911794.html

Analisis Ahli

Analisis Kami

"Kesenjangan antara strategi teknologi dan eksekusi di lantai kerja menandakan kegagalan dalam implementasi dan adopsi budaya digital secara menyeluruh. CFO perlu lebih fokus pada pemetaan proses kritis yang berulang dan memastikan pelatihan intensif agar teknologi benar-benar merubah cara kerja tanpa mengorbankan sumber daya manusia."

Prediksi Kami

Jika kesenjangan ini tidak segera ditangani, perusahaan akan terus mengalami tingginya tingkat kesalahan, burnout, dan keluarnya talenta keuangan yang berpotensi menghambat kemajuan teknologi dan strategi bisnis.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang menjadi fokus survei Personiv dan Medius?
A
Survei Personiv fokus pada pandangan pemimpin terhadap teknologi dan anggaran, sementara Medius menyoroti tantangan yang dihadapi para profesional keuangan.
Q
Bagaimana pemimpin keuangan merespons ketidakpastian ekonomi?
A
Pemimpin keuangan merespons ketidakpastian ekonomi dengan meningkatkan anggaran teknologi dan investasi modal.
Q
Apa dampak kerja repetitif terhadap profesional keuangan?
A
Kerja repetitif menyebabkan kesalahan, meningkatkan biaya, dan mengurangi kepercayaan klien serta pemasok.
Q
Berapa persen dari pekerjaan keuangan saat ini yang sudah otomatis?
A
Kurang dari 40 persen dari pekerjaan keuangan saat ini yang sudah otomatis.
Q
Mengapa CFO perlu menutup kesenjangan antara strategi dan eksekusi?
A
CFO perlu menutup kesenjangan untuk memastikan bahwa strategi teknologi dapat diterapkan secara efektif di tingkat operasional.