BMKG Prediksi La Nina dan Musim Hujan Lebih Panjang di Indonesia 2025/2026
Courtesy of CNBCIndonesia

BMKG Prediksi La Nina dan Musim Hujan Lebih Panjang di Indonesia 2025/2026

Memberikan informasi prediksi cuaca dan musim hujan di Indonesia pada tahun 2025/2026, termasuk potensi datangnya La Nina yang mempengaruhi curah hujan dan durasi musim hujan, untuk kesiapan masyarakat dan pemerintah dalam menghadapi kondisi tersebut.

07 Okt 2025, 13.00 WIB
145 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Fenomena La Nina diprediksi akan kembali dan mempengaruhi curah hujan di Indonesia.
  • Musim hujan 2025/2026 diprediksi akan datang lebih awal dibandingkan biasanya di sebagian besar wilayah.
  • BMKG memperkirakan durasi musim hujan akan lebih panjang dan ada wilayah yang mengalami hujan sepanjang tahun 2025.
Jakarta, Indonesia - Fenomena La Nina, yaitu pendinginan suhu muka laut di Samudera Pasifik, diprediksi kembali terjadi pada akhir tahun 2025, menurut BMKG. La Nina ini biasanya meningkatkan curah hujan di wilayah Indonesia, sehingga masyarakat perlu bersiap menghadapi musim hujan yang lebih awal dan lebih panjang dari biasanya.
Musim hujan di Indonesia tidak akan terjadi serentak. Beberapa wilayah seperti Sumatera dan Kalimantan sudah memasuki musim hujan sebelum September 2025. Selanjutnya, musim hujan menyebar secara bertahap ke wilayah selatan dan timur dengan puncak hujan di November-Desember 2025 di barat dan Januari-Februari 2026 di selatan serta timur.
Menurut BMKG, musim hujan 2025/2026 diperkirakan lebih awal sekitar 42,1% wilayah dan durasi musim hujan lebih panjang mencapai 46,4% wilayah. Ada beberapa daerah yang bahkan sudah mengalami musim hujan sepanjang tahun 2025, yang menunjukkan variasi iklim yang harus diperhatikan.
Sebagian kecil wilayah Indonesia tetap akan mengalami musim kemarau pada September-Desember 2025 dan Januari-Mei 2026. Wilayah kemarau ini meliputi beberapa bagian Sulawesi, Papua Barat, serta sebagian pesisir Aceh dan Sumatera Utara. Hal ini menunjukkan kondisi iklim yang masih sangat bervariasi di nusantara.
Secara umum, BMKG memprediksi akumulasi curah hujan pada musim hujan nanti akan dalam kategori normal, tanpa kondisi yang sangat basah atau sangat kering. Namun, kesiapan menghadapi hujan lebih awal dan durasi musim hujan yang lebih panjang menjadi penting untuk mencegah bencana seperti banjir dan tanah longsor.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251007120620-37-673541/peringatan-la-nina-segera-tiba-bmkg-ungkap-jadwalnya

Analisis Ahli

Analisis Kami

"La Nina sudah terbukti menjadi faktor penting yang memengaruhi variasi cuaca di Indonesia, dan prediksi BMKG menunjukkan adaptasi yang lebih baik perlu dipersiapkan oleh pemerintah serta masyarakat untuk menghadapi potensi banjir awal dan musim hujan panjang. Perlu perhatian khusus pada wilayah yang mengalami musim hujan panjang untuk mengantisipasi dampak sosial ekonomi dan infrastruktur yang mungkin terganggu."

Prediksi Kami

Musim hujan 2025/2026 akan berlangsung lebih panjang dari biasanya dengan curah hujan yang umumnya normal, namun beberapa wilayah akan mengalami musim hujan sepanjang tahun 2025, meningkatkan risiko banjir di beberapa daerah dan kemarau sebagian kecil wilayah.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa itu fenomena La Nina?
A
La Nina adalah fenomena pendinginan suhu muka laut di Samudera Pasifik yang mengakibatkan peningkatan curah hujan di Indonesia.
Q
Kapan diprediksi musim hujan akan dimulai di Indonesia?
A
Musim hujan di Indonesia diprediksi akan dimulai antara September hingga November 2025.
Q
Bagaimana kondisi curah hujan selama musim hujan 2025/2026?
A
Kondisi curah hujan selama musim hujan 2025/2026 diprediksi berada pada kategori normal, tidak lebih basah atau lebih kering dibandingkan biasanya.
Q
Apa yang dikatakan BMKG tentang durasi musim hujan?
A
BMKG memperkirakan durasi musim hujan 2025/2026 akan lebih panjang dari biasanya, dengan variasi mulai dari kurang dari 2 bulan hingga sekitar 11 bulan.
Q
Adakah wilayah di Indonesia yang diprediksi akan mengalami musim kemarau?
A
Ya, ada beberapa wilayah yang diprediksi akan mengalami musim kemarau, seperti sebagian Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan sebagian Papua Barat.