Courtesy of CNBCIndonesia
Pengadilan Belanda Wajibkan Meta Hapus Sistem Rekomendasi di Instagram dan Facebook
Menginformasikan bahwa pengadilan Belanda meminta Meta mengubah sistem linimasa Instagram dan Facebook agar pengguna dapat memilih melihat konten tanpa rekomendasi berbasis profiling, guna melindungi kebebasan informasi terutama menjelang pemilu.
05 Okt 2025, 08.45 WIB
145 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Pengadilan Belanda menuntut perubahan desain linimasa Instagram dan Meta.
- Meta berencana untuk mengajukan banding atas putusan tersebut.
- Opsi linimasa yang tidak berbasis profiling dianggap krusial menjelang pemilu mendatang.
Jakarta, Indonesia - Pengadilan Belanda baru-baru ini memerintahkan Instagram dan Facebook untuk mengubah tampilan linimasa mereka. Hal ini karena desain saat ini tidak sesuai dengan UU Layanan Digital Uni Eropa yang mengatur penggunaan sistem personalisasi berbasis profil pengguna.
Meta, perusahaan induk kedua platform ini, diminta menawarkan opsi linimasa yang lebih sederhana dan memungkinkan pengguna melihat konten tanpa rekomendasi berdasarkan aktivitas mereka. Mereka harus menghentikan praktik yang disebut 'pola gelap' karena dianggap melanggar hak kebebasan informasi.
Pengadilan mengatakan bahwa masyarakat Belanda belum sepenuhnya bisa membuat pilihan yang bebas dan otonom soal penggunaan sistem rekomendasi tersebut. Permintaan ini sangat penting untuk memastikan kebebasan informasi jelang pemilu Belanda pada 29 Oktober 2025.
Meta menyatakan akan mengajukan banding atas putusan ini dan berpendapat bahwa regulasi soal sistem rekomendasi harus ditangani oleh regulator tingkat Uni Eropa, bukan pengadilan nasional, agar tidak mengganggu pasar digital tunggal di Eropa.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251005074321-37-672913/eropa-temukan-pola-gelap-instagram-dipaksa-berubah-dalam-dua-minggu
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251005074321-37-672913/eropa-temukan-pola-gelap-instagram-dipaksa-berubah-dalam-dua-minggu
Analisis Ahli
Timothy Wu (Ahli Regulasi Teknologi)
"Pengadilan Belanda menunjukkan pentingnya perlindungan konsumen dari manipulasi algoritma rekomendasi yang tidak transparan. Ini adalah langkah maju untuk membuat platform digital lebih bertanggung jawab dan mendukung kebebasan informasi."
Shoshana Zuboff (Profesor dan Penulis tentang Kapitalisme Pengawasan)
"Menghapus personalisasi yang agresif bisa mengurangi eksploitasi psikologis pengguna oleh platform digital, sehingga memberikan ruang untuk pengalaman online yang lebih sehat dan bebas manipulasi."
Analisis Kami
"Langkah pengadilan Belanda ini menandai titik balik penting dalam regulasi platform digital agar lebih transparan dan menghargai hak pengguna dalam mengontrol konten yang mereka konsumsi. Namun, bila dipaksakan tanpa koordinasi yang jelas di tingkat Uni Eropa, kebijakan ini bisa menimbulkan fragmentasi regulasi dan merugikan inovasi teknologi."
Prediksi Kami
Meta kemungkinan akan terus berupaya melobi regulator Uni Eropa untuk mendapatkan aturan yang lebih jelas dan kemungkinan akan berdebat hukum lebih lanjut mengenai batasan sistem rekomendasi di berbagai negara Uni Eropa.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diminta oleh pengadilan Belanda kepada Instagram?A
Pengadilan Belanda meminta Instagram untuk mengubah penampilan linimasanya agar tidak bergantung pada profiling.Q
Mengapa Meta harus mengubah linimasa mereka?A
Meta harus mengubah linimasa mereka karena praktik rekomendasi berbasis aktivitas pengguna dianggap melanggar hak atas kebebasan informasi.Q
Apa itu UU Layanan Digital Uni Eropa?A
UU Layanan Digital Uni Eropa adalah regulasi yang mengatur layanan digital di Uni Eropa, termasuk bagaimana platform harus memperlakukan data pengguna.Q
Apa yang dimaksud dengan 'pola gelap' dalam konteks artikel ini?A
'Pola gelap' mengacu pada praktik yang membuat pengguna sulit untuk membuat pilihan bebas dan otonom terkait konten yang mereka lihat.Q
Mengapa opsi linimasa yang tidak berbasis profiling dianggap penting menjelang pemilu?A
Opsi linimasa yang tidak berbasis profiling dianggap penting agar masyarakat dapat membuat pilihan yang lebih bebas dan tidak terpengaruh oleh algoritma saat pemilu.