Courtesy of Reuters
Neuralink, perusahaan yang didirikan oleh Elon Musk, telah mendapatkan izin untuk melakukan uji coba di Kanada yang melibatkan enam pasien dengan kelumpuhan. Uji coba ini, yang disebut CAN-PRIME, bertujuan untuk menguji keamanan dan efektivitas perangkat yang memungkinkan pasien menggerakkan kursor hanya dengan pikiran mereka. Proses ini melibatkan penggunaan robot untuk menanamkan elektroda ke dalam otak pasien, yang akan membantu mentransmisikan aktivitas otak sehingga pasien dapat mengontrol perangkat yang terhubung.
Namun, ada risiko yang terkait dengan prosedur ini, seperti pendarahan otak dan infeksi. Meskipun teknologi ini menjanjikan, masih ada kekhawatiran tentang kemungkinan penyalahgunaan, seperti peretasan yang dapat membaca atau mengubah pikiran seseorang. Para ahli menyatakan bahwa meskipun teknologi ini menarik, masih diperlukan langkah-langkah keamanan yang ketat sebelum dapat digunakan secara luas oleh masyarakat.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa tujuan dari uji coba CAN-PRIME yang dilakukan oleh Neuralink?A
Tujuan dari uji coba CAN-PRIME adalah untuk menguji keamanan dan efektivitas perangkat yang memungkinkan orang untuk menggerakkan kursor dengan pikiran mereka.Q
Siapa yang memimpin uji coba ini dan apa latar belakangnya?A
Uji coba ini dipimpin oleh Andres Lozano, seorang ahli bedah saraf yang memiliki pengalaman dalam implan otak.Q
Apa risiko yang terkait dengan prosedur implan yang dilakukan?A
Risiko yang terkait dengan prosedur implan termasuk perdarahan otak, infeksi, dan kemungkinan kabel yang tidak berfungsi.Q
Bagaimana teknologi Neuralink dapat membantu pasien dengan paralisis?A
Teknologi Neuralink dapat membantu pasien dengan paralisis dengan memungkinkan mereka mengontrol perangkat yang terhubung hanya dengan berpikir tentang gerakan.Q
Apa saja langkah-langkah yang perlu diambil untuk memastikan keamanan teknologi ini?A
Langkah-langkah yang perlu diambil termasuk penerapan pengaman untuk mencegah penyalahgunaan teknologi dan memastikan bahwa sistem tidak dapat diretas.