Dampak Pengabaian Anak terhadap Perkembangan Otak dan Perilaku
Courtesy of AsianScientist

Dampak Pengabaian Anak terhadap Perkembangan Otak dan Perilaku

Artikel ini bertujuan menjelaskan bagaimana pengabaian saja tanpa kekerasan fisik atau emosional dapat memengaruhi mikrostruktur jaringan otak anak dan memberikan bukti objektif untuk mendeteksi dampak pengabaian sehingga dapat meningkatkan intervensi dini dan pengembangan kebijakan serta terapi yang lebih efektif.

24 Sep 2025, 07.00 WIB
145 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Penelantaran anak memiliki dampak serius pada perkembangan otak dan perilaku anak.
  • Ditemukannya indikator berbasis otak dapat membantu dalam identifikasi dan intervensi lebih awal bagi anak-anak yang mengalami penelantaran.
  • Penelitian ini membuka jalan untuk kebijakan perlindungan anak yang lebih baik dan program pelatihan untuk profesional.
Fukui, Jepang - Pengabaian anak adalah salah satu bentuk kekerasan yang sering kali luput dari perhatian karena tidak meninggalkan bekas fisik. Namun, para ilmuwan kini mulai memahami bahwa pengabaian juga dapat menyebabkan efek buruk yang mendalam pada perkembangan anak, terutama pada fungsi sosial dan emosional mereka.
Sebuah studi di Universitas Fukui, Jepang, yang dipimpin oleh Profesor Akemi Tomoda, menggunakan teknologi pencitraan otak canggih bernama Diffusion Tensor Imaging untuk mempelajari bagaimana pengabaian mempengaruhi jaringan materi putih di otak anak.
Penelitian membandingkan kondisi otak 21 anak yang mengalami pengabaian dengan 106 anak yang tumbuh normal. Hasilnya menunjukkan adanya kelainan pada tiga bagian otak penting yang berperan dalam pengendalian perilaku dan fungsi diri pada anak-anak yang diabaikan.
Temuan ini sangat berharga karena menyediakan bukti otak yang konkret tentang efek pengabaian, yang selama ini sulit diidentifikasi hanya dengan mengamati perilaku. Dengan demikian, profesional seperti guru, dokter, dan pekerja sosial dapat mendeteksi dan menangani kebutuhan anak yang korban pengabaian lebih awal.
Ke depan, hasil penelitian ini bisa membantu merancang terapi yang menargetkan bagian otak yang terdampak serta memperbaharui kebijakan perlindungan anak agar lebih efektif dalam mendukung perkembangan anak-anak yang mengalami pengabaian.
Referensi:
[1] https://www.asianscientist.com/2025/09/health/scarred-but-unseen-how-childhood-neglect-rewires-the-brain/

Analisis Ahli

Profesor Akemi Tomoda
"Penemuan ini mengisi kekosongan penelitian terkait efek pengabaian pada otak dan membuka jalan bagi pendekatan intervensi yang lebih ilmiah dan terarah."
Dr. Susan Smith (Psikolog perkembangan anak)
"Memberikan gambaran penting bagaimana trauma tidak selalu terlihat secara fisik namun dapat mengubah struktur otak dan perilaku anak."

Analisis Kami

"Penelitian ini memberikan bukti kuat bahwa pengabaian memiliki dampak nyata pada otak anak walaupun tanpa adanya kekerasan fisik atau emosional. Ini menegaskan pentingnya pendekatan yang lebih peka dan berbasis ilmu pengetahuan dalam menangani masalah pengabaian untuk mencegah dampak jangka panjang yang merugikan."

Prediksi Kami

Di masa depan, indikator berbasis otak ini akan digunakan untuk memonitor perkembangan saraf anak-anak yang mengalami pengabaian dan mengevaluasi efektivitas intervensi, sehingga mendorong model dukungan baru yang lebih tepat sasaran bagi mereka.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dimaksud dengan penelantaran anak?
A
Penelantaran anak adalah ketika pengasuh gagal memberikan kebutuhan dasar anak seperti makanan, tempat tinggal, dan perlindungan.
Q
Apa dampak penelantaran anak terhadap perkembangan otak?
A
Penelantaran anak dapat mengakibatkan perubahan yang signifikan dalam struktur materi putih otak, yang berhubungan dengan keterampilan sosial dan emosional.
Q
Siapa yang memimpin penelitian tentang penelantaran anak di Universitas Fukui?
A
Penelitian tentang penelantaran anak di Universitas Fukui dipimpin oleh Profesor Akemi Tomoda.
Q
Bagaimana penelitian ini dapat membantu intervensi lebih awal?
A
Penelitian ini dapat membantu mengidentifikasi dampak penelantaran lebih awal, sehingga memungkinkan intervensi yang lebih efektif untuk anak-anak yang terkena dampak.
Q
Apa temuan utama dari penelitian yang dilakukan oleh tim di Universitas Fukui?
A
Temuan utama penelitian menunjukkan bahwa penelantaran anak dapat menyebabkan abnormalitas dalam tiga area otak yang kritis, meskipun tidak ada bentuk maltreatment lainnya.