Courtesy of YahooFinance
Inflasi di kawasan euro diperkirakan meningkat menjadi 2,3% pada bulan November, yang merupakan level tertinggi dalam empat bulan terakhir. Meskipun angka ini mungkin terlihat mengkhawatirkan, para pembuat kebijakan di Bank Sentral Eropa (ECB) tidak terlalu khawatir dan berencana untuk melonggarkan kebijakan moneter guna mendukung ekonomi yang sedang memburuk. Beberapa ekonom percaya bahwa inflasi ini hanya bersifat sementara dan tidak akan mengganggu rencana ECB untuk mencapai target inflasi 2% dalam waktu dekat.
Namun, ada perbedaan pendapat di antara para pembuat kebijakan mengenai kontrol inflasi. Sementara beberapa, seperti Yannis Stournaras dari Bank of Greece, merasa optimis bahwa inflasi akan kembali ke target lebih cepat dari yang diperkirakan, yang lain, seperti Robert Holzmann dari Austria, tetap skeptis dan menyatakan bahwa belum ada jaminan inflasi akan stabil di angka 2%. Dengan adanya ancaman tarif perdagangan dari Donald Trump, situasi ekonomi di kawasan euro bisa semakin tertekan, yang membuat para investor berharap ECB akan memangkas suku bunga lebih dalam waktu dekat.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi dengan inflasi di zona euro?A
Inflasi di zona euro diperkirakan meningkat menjadi 2,3% pada bulan November, tertinggi dalam empat bulan.Q
Siapa Yannis Stournaras dan apa pandangannya tentang inflasi?A
Yannis Stournaras adalah Gubernur Bank of Greece yang percaya bahwa inflasi akan terkendali dan mencapai target 2% lebih cepat dari yang diperkirakan.Q
Apa dampak yang mungkin ditimbulkan oleh Donald Trump terhadap ekonomi euro?A
Donald Trump mengancam akan memberlakukan tarif perdagangan yang dapat memperburuk kondisi ekonomi di zona euro.Q
Bagaimana proyeksi inflasi di Spanyol?A
Inflasi di Spanyol diperkirakan meningkat sebesar 0,7 poin persentase menjadi 2,5%.Q
Apa yang diharapkan oleh Bank Sentral Eropa terkait inflasi di masa depan?A
Bank Sentral Eropa berharap inflasi akan mencapai target 2% pada awal tahun 2025.