Courtesy of TechCrunch
Perusahaan baterai asal Swedia, Northvolt, baru saja mengumumkan bahwa mereka mengajukan kebangkrutan di Amerika Serikat. Langkah ini diambil untuk memperbaiki keuangan perusahaan setelah mengalami kesulitan, termasuk pemecatan 1.600 karyawan dan kehilangan kontrak besar dengan BMW. Meskipun telah mengumpulkan dana sebesar Rp 234.51 triliun ($14,26 miliar) , Northvolt masih menghadapi masalah keuangan yang serius, membakar uang hingga Rp 1.64 triliun ($100 juta) per bulan. CEO dan salah satu pendiri, Peter Carlsson, mengundurkan diri tetapi akan tetap menjadi penasihat.
Meskipun mengalami kebangkrutan, masa depan Northvolt belum sepenuhnya gelap. Volkswagen, yang memiliki sebagian saham perusahaan, masih berkomitmen untuk mendukung produksi baterai untuk mobil listrik. Eropa juga berusaha untuk meningkatkan kapasitas produksi baterai agar dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan Asia. Dengan dukungan yang tepat dan perbaikan internal, Northvolt masih memiliki peluang untuk bangkit kembali di industri baterai.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diumumkan oleh Northvolt baru-baru ini?A
Northvolt mengumumkan bahwa mereka mengajukan kebangkrutan di AS.Q
Siapa yang mengundurkan diri setelah pengumuman kebangkrutan?A
Peter Carlsson, pendiri dan CEO Northvolt, mengundurkan diri setelah pengumuman kebangkrutan.Q
Mengapa Northvolt mengalami kesulitan finansial?A
Northvolt mengalami kesulitan finansial karena pembakaran uang yang besar dan kehilangan kontrak besar dari BMW.Q
Apa yang dilakukan Volkswagen terkait Northvolt?A
Volkswagen memiliki saham di Northvolt dan berkomitmen untuk memperluas produksi kendaraan listrik.Q
Apa contoh lain dari perusahaan baterai yang mengalami kebangkrutan?A
Contoh lain dari perusahaan baterai yang mengalami kebangkrutan adalah A123 Systems.