Courtesy of CoinDesk
Token Solana (SOL) telah mengalami kebangkitan yang luar biasa setelah harga jatuh lebih dari 95% selama "crypto winter". Saat ini, SOL diperdagangkan di atas Rp 4.33 juta ($263) , meningkat 11% dalam 24 jam terakhir dan hampir 360% dibandingkan tahun lalu. Kenaikan ini terjadi setelah krisis yang melanda ekosistem Solana akibat runtuhnya perusahaan crypto FTX dan Alameda Research pada tahun 2022, di mana harga SOL sempat jatuh hingga Rp 131.56 ribu ($8) .
Kini, Solana mendapatkan keuntungan dari berbagai faktor, seperti meningkatnya perdagangan koin meme dan aktivitas keuangan terdesentralisasi (DeFi) di jaringan mereka. Selain itu, minat dari institusi juga meningkat, terutama setelah pemilihan presiden yang mendukung crypto. Dengan adanya kemungkinan peluncuran ETF Solana di AS, situasi ini semakin menjanjikan bagi masa depan Solana.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi dengan harga SOL baru-baru ini?A
Harga SOL telah mencapai rekor tertinggi baru setelah mengalami pemulihan dari penurunan lebih dari 95%. Saat ini, SOL diperdagangkan di atas $263.Q
Siapa yang merupakan pendukung utama ekosistem Solana?A
Pendukung utama ekosistem Solana termasuk FTX dan Alameda Research, yang keduanya mengalami kejatuhan besar pada tahun 2022.Q
Apa dampak pemilihan Donald Trump terhadap industri cryptocurrency?A
Pemilihan Donald Trump dianggap dapat meningkatkan peluang untuk adanya ETF Solana berbasis AS yang lebih ramah terhadap cryptocurrency.Q
Mengapa Gary Gensler mengundurkan diri dari SEC?A
Gary Gensler mengundurkan diri dari SEC, yang diharapkan dapat mempengaruhi regulasi cryptocurrency ke arah yang lebih positif.Q
Apa yang dimaksud dengan ETF Solana?A
ETF Solana adalah produk investasi yang memungkinkan investor untuk mendapatkan eksposur terhadap token SOL tanpa harus membeli token secara langsung.