Courtesy of CoinDesk
Di Bangkok, terdapat pembahasan mengenai tantangan dalam sistem pemerintahan di perusahaan seperti Meta, yang dikendalikan oleh Mark Zuckerberg. Meta memiliki struktur saham ganda yang membuat Zuckerberg memiliki kontrol suara yang besar, sehingga sulit untuk melakukan perubahan dari luar. Namun, di dunia organisasi otonom terdesentralisasi (DAO), setiap token memiliki satu suara, yang memungkinkan pemegang token besar, seperti yang dikenal dengan nama Humpy, untuk melakukan apa yang disebut sebagai "serangan pemerintahan" terhadap protokol peminjaman Compound. Humpy dan kelompoknya menggunakan kekuatan suara mereka untuk mengalihkan token senilai Rp 394.68 miliar ($24 juta) ke dalam protokol yang mereka kendalikan.
Baca juga: Pentingnya Tata Kelola Profesional dalam Industri Kripto untuk Pertumbuhan dan Kepercayaan
Michael Lewellen dari OpenZeppelin menjelaskan bahwa model pemerintahan yang hanya bergantung pada pemegang token dapat rentan terhadap manipulasi. Ia menekankan pentingnya inisiatif seperti verifikasi identitas untuk memastikan bahwa peserta dalam DAO adalah orang yang nyata dan bertanggung jawab. Selain itu, Lewellen menyarankan agar DAO melakukan latihan untuk menghadapi skenario terburuk dan meningkatkan partisipasi pemilih agar keputusan penting diambil oleh mereka yang terinformasi dan terlibat, bukan hanya oleh pemegang token terbanyak. Dengan cara ini, diharapkan sistem pemerintahan DAO dapat lebih baik dan berkelanjutan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dimaksud dengan serangan tata kelola yang dilakukan oleh Humpy?A
Serangan tata kelola yang dilakukan oleh Humpy adalah ketika ia dan kelompoknya menggunakan kekuatan voting kolektif untuk mengalihkan token COMP senilai $24 juta ke dalam protokol goldCOMP yang mereka kendalikan.Q
Mengapa struktur saham Meta membuat aktivisme pemegang saham sulit?A
Struktur saham Meta membuat aktivisme pemegang saham sulit karena saham kelas-B yang dipegang oleh orang dalam memiliki bobot voting yang lebih besar, memberikan Mark Zuckerberg kontrol voting sekitar 58%.Q
Apa peran KYC dalam tata kelola DAO menurut Michael Lewellen?A
Menurut Michael Lewellen, KYC diperlukan untuk memverifikasi identitas peserta dalam tata kelola DAO agar ada akuntabilitas tanpa mengorbankan privasi.Q
Mengapa partisipasi pemilih rendah menjadi tantangan dalam tata kelola DAO?A
Partisipasi pemilih yang rendah menjadi tantangan karena menunjukkan kurangnya keterlibatan dan kepedulian dari pemegang token, yang dapat mengakibatkan keputusan yang tidak bijaksana.Q
Apa yang perlu dilakukan DAOs untuk mencegah serangan serupa di masa depan?A
DAOs perlu melakukan latihan pemodelan ancaman dan memberikan insentif kepada pemegang token untuk berpartisipasi secara aktif dalam tata kelola untuk mencegah serangan di masa depan.