Courtesy of CoinDesk
Traders di Solana kini cepat mengadopsi stablecoin terbaru yang bernama USDS, yang diterbitkan oleh Sky (sebelumnya MakerDAO). Dalam waktu kurang dari satu hari setelah diluncurkan, pasokan USDS di Solana telah melebihi Rp 1.46 triliun ($89 juta) , menjadikannya stablecoin yang tumbuh paling cepat di Solana. Sky mengeluarkan Rp 32.89 miliar ($2 juta) per bulan untuk memberikan insentif kepada para trader yang bertransaksi dengan USDS, sehingga menarik banyak perhatian. Para pemberi pinjaman di platform seperti Save, Drift, dan Kamino bahkan bisa mendapatkan imbal hasil lebih dari 20% berkat insentif ini.
Marius Ciubotariu, salah satu pendiri Kamino, menjelaskan bahwa untuk memperkenalkan stablecoin baru, penting untuk memulai dengan likuiditas dan pasokan yang cukup. Sky juga mendorong trader untuk memindahkan uang mereka ke Solana melalui layanan bridging bernama Wormhole, yang semakin meningkatkan pasokan yang beredar. Namun, para petani stablecoin yang mencari imbal hasil ini bisa cepat berpindah kembali ke stablecoin lain jika insentif mulai berkurang, seperti yang terjadi dengan PYUSD.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa itu USDS dan siapa yang mengeluarkannya?A
USDS adalah stablecoin yang dikeluarkan oleh Sky (sebelumnya MakerDAO).Q
Mengapa USDS tumbuh dengan cepat di Solana?A
USDS tumbuh dengan cepat karena insentif yang diberikan oleh Sky dan permintaan tinggi dari trader.Q
Apa yang dilakukan Sky untuk mendorong adopsi USDS?A
Sky mengeluarkan $2 juta per bulan untuk mendorong trader beralih ke USDS dan menyediakan likuiditas.Q
Bagaimana insentif mempengaruhi perilaku trader di pasar stablecoin?A
Insentif membuat trader lebih cenderung untuk berinvestasi dalam USDS, tetapi mereka mungkin kembali ke stablecoin lain ketika insentif berkurang.Q
Apa perbandingan antara USDS dan stablecoin lain seperti USDC dan PYUSD?A
USDS bersaing dengan USDC dan PYUSD dalam hal adopsi dan imbal hasil yang ditawarkan kepada pengguna.