Courtesy of NatureMagazine
Sebuah studi menunjukkan bahwa perubahan iklim telah memperburuk hampir 85% badai hurikan yang melanda Atlantik Utara antara tahun 2019 dan 2023. Rata-rata kecepatan angin badai ini meningkat hampir 30 kilometer per jam, yang cukup untuk mengangkat 30 badai ke tingkat yang lebih tinggi pada skala intensitas Saffir-Simpson. Penelitian ini mengaitkan peningkatan intensitas badai dengan pemanasan lautan Atlantik yang disebabkan oleh perubahan iklim akibat aktivitas manusia. Badai seperti Helene yang melanda Amerika Serikat baru-baru ini menyebabkan kerusakan besar, termasuk lebih dari 200 kematian dan kerugian hingga 250 miliar dolar AS.
Hujan yang sangat deras dan angin kencang dari badai ini menyebabkan kerusakan parah di beberapa daerah, termasuk Asheville, North Carolina. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa suhu permukaan laut telah meningkat sekitar 1°C sejak tahun 1900, yang memberikan lebih banyak "bahan bakar" bagi badai. Para ilmuwan memperingatkan bahwa kita perlu lebih banyak berdiskusi tentang cara mengurangi emisi gas rumah kaca untuk mengatasi masalah ini.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan peningkatan intensitas badai di Atlantik Utara?A
Peningkatan intensitas badai di Atlantik Utara disebabkan oleh perubahan iklim yang menghangatkan suhu laut.Q
Siapa penulis utama studi yang membahas dampak perubahan iklim terhadap badai?A
Penulis utama studi tersebut adalah Daniel Gilford, seorang ilmuwan iklim di Climate Central.Q
Apa dampak dari Hurricane Helene di Amerika Serikat?A
Hurricane Helene menyebabkan kerusakan besar, menewaskan lebih dari 200 orang dan mengakibatkan kerugian hingga $250 miliar.Q
Bagaimana perubahan suhu permukaan laut mempengaruhi badai?A
Perubahan suhu permukaan laut yang lebih hangat memberikan lebih banyak bahan bakar bagi badai, meningkatkan intensitasnya.Q
Apa yang perlu dilakukan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca?A
Diperlukan lebih banyak percakapan tentang pengurangan emisi gas rumah kaca dengan cepat.