Courtesy of YahooFinance
Saham Super Micro Computer (SMCI) naik hingga 29% dalam perdagangan pra-pasar setelah perusahaan mengajukan rencana kepatuhan kepada SEC untuk menghindari pencabutan dari Nasdaq. Rencana ini menunjukkan bahwa mereka sedang dalam proses mengajukan laporan yang tertunda dan berharap bisa memenuhi tenggat waktu yang ditetapkan oleh Nasdaq. Meskipun ada lonjakan harga saham baru-baru ini, saham SMCI telah turun sekitar 56% dalam tiga bulan terakhir akibat laporan negatif tentang potensi kesalahan akuntansi dan hubungan yang meragukan antara eksekutif perusahaan dan mitra bisnisnya.
Perusahaan ini juga baru saja mengganti auditor dan mengumumkan pembaruan produk di Konferensi Supercomputing di Atlanta, termasuk server AI generasi berikutnya yang menggunakan chip Nvidia. Meskipun menghadapi banyak tantangan, Super Micro mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam pendapatan dan laba berkat booming teknologi AI, dengan pendapatan mereka meningkat 110% menjadi Rp 246.68 triliun ($15 miliar) pada tahun fiskal 2024. Para analis memperkirakan bahwa laba perusahaan akan terus tumbuh lebih dari 40% pada tahun fiskal 2025.