Courtesy of YahooFinance
Spirit Airlines, yang dikenal sebagai maskapai penerbangan dengan harga terjangkau, baru saja mengajukan perlindungan kebangkrutan setelah mengalami kerugian yang terus-menerus dan gagal dalam upaya merger dengan JetBlue Airways. Sejak 2019, Spirit tidak pernah mencatatkan keuntungan tahunan dan menghadapi masa depan yang tidak pasti setelah rencana merger senilai Rp 62.49 triliun ($3,8 miliar) dengan JetBlue diblokir oleh pengadilan karena masalah persaingan.
Proses merger yang rumit dimulai pada tahun 2022, ketika Spirit berusaha untuk bergabung dengan Frontier Airlines, tetapi kemudian JetBlue mengajukan tawaran yang lebih tinggi. Meskipun ada dukungan dari pemegang saham, masalah hukum dan kekhawatiran tentang persaingan membuat merger tersebut gagal. Akibatnya, Spirit Airlines terpaksa mencari cara untuk memperbaiki keuangannya, tetapi akhirnya mengajukan kebangkrutan pada November 2024 setelah berjuang dengan kerugian dan utang yang menumpuk.