Courtesy of YahooFinance
Chip komputer yang dapat terhubung dengan otak, yang dikenal sebagai antarmuka otak-komputer (BCI), diperkirakan akan menjadi peluang besar di bidang teknologi medis dalam waktu dekat. Menurut laporan dari Morgan Stanley, pasar BCI bisa mencapai nilai Rp 6.58 quadriliun ($400 miliar) dalam lima tahun ke depan. BCI dirancang untuk membantu pasien yang kehilangan kemampuan bergerak atau berbicara akibat penyakit neurologis atau cedera, serta untuk mencegah kondisi seperti depresi dan epilepsi. Beberapa perusahaan, termasuk Neuralink yang didirikan oleh Elon Musk, sedang bersaing untuk menjadi pemimpin di industri ini.
Perusahaan-perusahaan seperti Synchron dan Precision Neuroscience juga sedang mengembangkan teknologi BCI dengan pendekatan yang berbeda. Precision Neuroscience, misalnya, menggunakan metode yang tidak memerlukan pembedahan otak dan telah melakukan uji coba pada pasien. Meskipun penetrasi pasar BCI diperkirakan akan lambat pada awalnya, potensi pendapatan yang signifikan diharapkan akan tercapai dalam beberapa tahun mendatang. Teknologi ini diharapkan dapat memberikan kemandirian dan kesejahteraan ekonomi bagi banyak orang yang membutuhkan.