Courtesy of InterestingEngineering
Robot Ai-Da Ciptakan Potret Raja Charles III: Seni dan AI Bertemu di PBB
Menggambarkan peran dan potensi kecerdasan buatan dalam seni melalui karya potret Raja Charles III oleh robot Ai-Da sekaligus memicu diskusi tentang hubungan antara teknologi dan kreativitas manusia.
20 Jul 2025, 22.23 WIB
57 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Ai-Da adalah robot seni pertama yang menciptakan lukisan dengan kecerdasan buatan.
- Lukisan 'Algorithm King' menunjukkan hubungan antara seni, teknologi, dan budaya.
- Proyek ini bertujuan untuk memicu diskusi tentang batasan kreativitas manusia dan output yang dihasilkan mesin.
Jenewa, Swiss - Ai-Da adalah robot humanoid pertama di dunia yang sangat realistis yang dapat melukis, menggambar, dan membuat patung menggunakan kecerdasan buatan. Robot ini diciptakan pertama kali pada tahun 2019 oleh Aidan Meller dan kini telah memamerkan potret Raja Charles III.
Potret berjudul 'Algorithm King' ini dibuat dengan menggabungkan data visual yang diambil oleh kamera Ai-Da, diolah oleh algoritma AI, dan kemudian dilukis dengan lengan robotik. Karya ini dipamerkan di kantor PBB di Jenewa pada AI for Good Global Summit.
Sebelumnya, Ai-Da juga membuat potret Ratu Elizabeth II dengan judul 'Algorithm Queen' untuk memperingati Platinum Jubilee. Karya-karya ini bertujuan untuk mengajak masyarakat berpikir tentang pengaruh AI dalam dunia seni dan budaya.
Aidan Meller mengatakan bahwa Raja Charles dipilih karena ketertarikannya yang lama terhadap seni dan isu lingkungan, serta sebagai simbol keseimbangan antara tradisi dan inovasi. Ai-Da bertujuan memperlihatkan AI sebagai bagian dari percakapan kreatif, bukan pengganti seniman manusia.
Karya Ai-Da sudah mendapat perhatian besar setelah satu lukisannya terjual seharga 1 juta dolar di Sotheby’s. Proyek ini mengundang diskusi lebih dalam tentang bagaimana teknologi seperti AI akan memengaruhi kreativitas manusia di masa depan.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/culture/humanoid-artist-ai-portrait-king-charles-un
[1] https://interestingengineering.com/culture/humanoid-artist-ai-portrait-king-charles-un
Analisis Ahli
Aidan Meller
"Ai-Da bukan pengganti seniman manusia, melainkan alat untuk menstimulasi diskusi tentang dampak teknologi pada ekspresi artistik dan pendidikan budaya."
Analisis Kami
"Penggunaan Ai-Da sebagai seniman robot ultra-realistis membuka babak baru dalam seni kontemporer dengan cara yang kontroversial dan menarik. Meski karya AI tidak menggantikan seniman manusia, kehadirannya memperluas ruang kreativitas dan memaksa kita untuk merefleksikan kembali arti seni di era digital."
Prediksi Kami
Di masa depan, semakin banyak integrasi teknologi AI dalam bidang seni dapat memicu diskusi lebih luas tentang definisi seni dan peran seniman manusia, serta kemungkinan munculnya kolaborasi antara manusia dan mesin dalam menciptakan karya seni.
Pertanyaan Terkait
Q
Siapa Ai-Da dan apa yang dia lakukan?A
Ai-Da adalah robot humanoid yang menciptakan karya seni menggunakan kecerdasan buatan.Q
Apa judul lukisan yang dibuat oleh Ai-Da untuk Raja Charles III?A
Judul lukisan yang dibuat oleh Ai-Da untuk Raja Charles III adalah 'Algorithm King'.Q
Mengapa Raja Charles III dipilih sebagai subjek lukisan oleh Ai-Da?A
Raja Charles III dipilih karena minatnya yang mendalam dalam seni dan isu-isu lingkungan.Q
Apa tujuan dari proyek Ai-Da dan mengapa penting untuk diskusi budaya?A
Tujuan proyek Ai-Da adalah untuk mengajak orang berpikir tentang bagaimana teknologi mempengaruhi ekspresi artistik dan peran seniman.Q
Di mana lukisan Ai-Da dipamerkan?A
Lukisan Ai-Da dipamerkan di markas besar PBB di Jenewa selama Pameran AI for Good Global Summit.