Tuduhan Penyalinan Model AI Huawei vs Alibaba Mengguncang Industri China
Courtesy of InterestingEngineering

Tuduhan Penyalinan Model AI Huawei vs Alibaba Mengguncang Industri China

Untuk mengungkapkan perselisihan terkait tuduhan penyalinan model AI antara Huawei dan Alibaba serta dampaknya terhadap kepercayaan dan persaingan di industri AI China.

08 Jul 2025, 01.12 WIB
242 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Tuduhan plagiarisme antara Huawei dan Alibaba menciptakan ketegangan dalam industri AI Tiongkok.
  • Respon Huawei menegaskan pentingnya inovasi dan orisinalitas dalam pengembangan model AI.
  • Kontroversi ini menunjukkan tantangan dalam membuktikan keaslian model AI di era kolaborasi sumber terbuka.
China, China - Baru-baru ini, muncul kontroversi besar di dunia kecerdasan buatan di China setelah kelompok whistleblower HonestAGI menuduh Huawei menyalin model AI milik Alibaba. Mereka mengklaim bahwa model AI terbaru Huawei, Pangu Pro, memiliki kemiripan luar biasa dengan model Qwen 2.5 dari Alibaba yang membuat banyak pihak ragu akan orisinalitas teknologi Huawei.
Huawei melalui divisi riset AI mereka, Noah Ark Lab, langsung membantah tuduhan tersebut. Mereka menegaskan bahwa Pangu Pro bukan hasil pelatihan ulang dari model orang lain, tetapi hasil inovasi yang dibuat sendiri menggunakan chip Ascend milik Huawei. Huawei juga menegaskan bahwa mereka mematuhi aturan lisensi open source yang berlaku.
Teknologi fingerprinting yang digunakan oleh HonestAGI untuk membandingkan model dianggap kontroversial. Ada kritik bahwa metode tersebut kurang dapat dipercaya karena juga menunjukkan tingkat korelasi yang tinggi antara model yang sebenarnya tidak terkait. Selain itu, laporan HonestAGI ditemukan beberapa referensi palsu yang meragukan kredibilitas analisis mereka.
Situasi semakin memanas ketika seorang sumber anonim dari tim Huawei menyebutkan adanya cloning sistematis model AI milik Alibaba dan memasarkan model yang dimodifikasi sebagai produk Huawei yang berbeda. Namun, klaim ini belum memiliki verifikasi independen sehingga masih menjadi perdebatan terbuka.
Kontroversi ini menjadi gambaran persaingan yang semakin ketat di industri AI China, yang dulu dikenal dengan semangat kolaborasi dan dukungan pemerintah. Para ahli menilai hal ini dapat merusak kepercayaan global terhadap produk AI China dan mendorong kebutuhan aturan serta alat yang lebih jelas untuk menjamin keaslian dan transparansi pengembangan model AI.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/culture/china-ai-war-huawei-alibaba-model-dispute

Analisis Ahli

Sanchit Vir Gogia
"Perlombaan AI di China kini beralih dari inovasi berbasis negara menjadi persaingan pasar yang menuntut kecepatan dan skala, sehingga mengorbankan transparansi."
Vershita Srivastava
"Dengan keterbatasan kerangka IP saat ini, penting untuk mengembangkan metode fingerprinting dan watermarking serta aturan lisensi yang jelas agar penyalahgunaan dan klaim palsu dapat diminimalisir."

Analisis Kami

"Situasi ini menunjukkan betapa rapuhnya kepercayaan dalam kolaborasi pengembangan AI saat persaingan pasar menjadi semakin kompetitif. Tanpa standar dan alat verifikasi yang transparan, insiden seperti ini bisa saja menjadi norma, yang pada akhirnya merugikan kemajuan teknologi secara keseluruhan."

Prediksi Kami

Perselisihan ini kemungkinan akan memicu regulasi yang lebih ketat terkait hak cipta dan transparansi dalam pengembangan model AI, serta mendorong pelaku industri untuk memperketat perlindungan IP dan memperjelas aturan lisensi guna menghindari konflik serupa di masa mendatang.