Courtesy of InterestingEngineering
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa praktik pengawetan jenazah atau embalmig tidak hanya ada di Mesir kuno atau Amerika Selatan, tetapi juga ditemukan di Eropa, khususnya di Prancis. Para arkeolog dari Akademi Ilmu Pengetahuan Austria menemukan bukti bahwa keluarga aristokrat Caumont di Château des Milandes menggunakan teknik pengawetan ini pada abad ke-16 dan ke-17. Mereka mempelajari sisa-sisa tujuh orang dewasa dan lima anak-anak, serta seorang wanita yang diawetkan, dan menemukan bahwa proses pengawetan ini dilakukan dengan sangat hati-hati dan terstandarisasi, mirip untuk semua anggota keluarga, baik dewasa maupun anak-anak.
Berbeda dengan mumi Mesir yang bertujuan untuk pelestarian jangka panjang, praktik embalmig di Eropa lebih fokus pada memperlambat pembusukan agar tubuh dapat dipamerkan saat pemakaman. Proses ini melibatkan pengangkatan organ dalam dan pengisian tubuh dengan balsam serta bahan aromatik. Penemuan ini menunjukkan bahwa pengawetan jenazah adalah tradisi yang sudah ada lama dalam keluarga Caumont, yang mencerminkan status sosial tinggi mereka. Château des Milandes, tempat penemuan ini, dibangun oleh François de Caumont pada akhir abad ke-15 dan kini dikenal sebagai tempat tinggal Josephine Baker.