Courtesy of Forbes
Saham perusahaan obat besar dan bioteknologi mengalami penurunan setelah Presiden terpilih Donald Trump mengumumkan bahwa ia ingin Robert F. Kennedy Jr., yang skeptis terhadap vaksin, memimpin Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS. Perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam Pharmaceutical Research and Manufacturers of America (PhRMA), seperti Pfizer dan Johnson & Johnson, kehilangan miliaran dolar setelah pengumuman tersebut. Meskipun Kennedy mungkin tidak mendapatkan dukungan dari banyak Demokrat di Senat, beberapa Senator Republik yang memiliki hubungan dengan PhRMA bisa saja menghalangi konfirmasi Kennedy, mengingat pandangannya yang kontroversial tentang vaksin.
PhRMA menekankan pentingnya industri farmasi bagi ekonomi AS dan menyatakan bahwa mereka berkomitmen untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Namun, ada kekhawatiran bahwa jika Kennedy terkonfirmasi, ia bisa mengubah kebijakan yang menguntungkan perusahaan obat, seperti mengakhiri iklan obat di televisi dan mengurangi perlindungan hukum bagi produsen vaksin. Selain itu, ada juga penolakan dari aktivis anti-aborsi yang bisa mendukung posisi PhRMA, karena mereka menganggap Kennedy memiliki catatan yang tidak sejalan dengan nilai-nilai mereka.