Courtesy of YahooFinance
Super Micro Computer Inc. sedang menghadapi masalah serius karena mereka harus mengajukan rencana untuk tetap terdaftar di bursa saham Nasdaq. Mereka memiliki batas waktu hingga 18 November untuk mengajukan laporan tahunan yang tertunda atau rencana untuk mematuhi aturan Nasdaq. Perusahaan ini mengalami penurunan nilai saham yang drastis, hampir 70% sejak mengumumkan penundaan laporan tahunan pada bulan Agustus, dan lebih dari Rp 904.48 triliun ($55 miliar) nilai perusahaan telah hilang. Jika mereka tidak dapat memenuhi batas waktu, mereka berisiko dikeluarkan dari Nasdaq, yang juga dapat mempengaruhi status mereka di indeks S&P 500.
Baca juga: Saham Super Micro turun seiring mendekatnya tenggat waktu Nasdaq untuk menghindari delisting.
Masalah ini muncul setelah laporan negatif dari Hindenburg Research dan penyelidikan oleh Departemen Kehakiman AS. Auditor mereka, Ernst & Young, juga mengundurkan diri karena kekhawatiran tentang tata kelola perusahaan. Super Micro sebelumnya pernah dikeluarkan dari Nasdaq pada tahun 2019 karena masalah serupa, tetapi mereka berhasil kembali pada tahun 2020 setelah menyelesaikan penyelidikan terkait akuntansi. Kini, mereka berharap dapat menyelesaikan masalah ini dan mengajukan rencana yang akan diterima oleh Nasdaq untuk menghindari konsekuensi yang lebih buruk.