Courtesy of TechCrunch
Elon Musk mengajukan gugatan terhadap OpenAI, perusahaan yang ia bantu dirikan, karena merasa bahwa OpenAI telah meninggalkan misi awalnya sebagai organisasi nirlaba. Gugatan ini awalnya ditarik pada bulan Juli, tetapi kemudian dihidupkan kembali pada bulan Agustus dengan menambahkan beberapa nama baru sebagai tergugat, termasuk Microsoft dan beberapa individu yang memiliki hubungan dengan OpenAI. Dalam gugatan tersebut, Musk dan para pengacaranya mengklaim bahwa OpenAI kini berusaha menghilangkan pesaing, termasuk perusahaan AI miliknya, xAI, dengan cara yang tidak adil dan merugikan.
Musk juga menyoroti bahwa OpenAI telah mendapatkan keuntungan dari infrastruktur Microsoft, yang dianggapnya sebagai bentuk "merger de facto". Selain itu, gugatan ini juga melibatkan mantan anggota dewan OpenAI dan eksekutif Neuralink, Shivon Zilis, yang mengklaim bahwa ia mengalami kerugian sebagai karyawan akibat keputusan-keputusan yang diambil oleh OpenAI. Musk berpendapat bahwa OpenAI telah menyimpang dari tujuan awalnya untuk mengembangkan AI demi kepentingan umat manusia dan kini lebih berfokus pada keuntungan. OpenAI sendiri membantah tuduhan ini dan menyebut gugatan Musk sebagai tidak berdasar.