Courtesy of YahooFinance
Laporan dari Federal Reserve Bank of New York menunjukkan bahwa utang rumah tangga di Amerika Serikat mencapai rekor tertinggi, yaitu Rp 294.37 quadriliun ($17,9 triliun) . Meskipun ada peningkatan sedikit dalam keterlambatan pembayaran hipotek, angka tersebut masih berada di level terendah dalam dua dekade. Namun, ada peningkatan dalam keterlambatan pembayaran kartu kredit, dengan 11,1% saldo lebih dari 30 hari terlambat, yang merupakan angka tertinggi sejak 2012. Hal ini menunjukkan bahwa beberapa orang, terutama yang lebih muda dan berpenghasilan rendah, mengalami kesulitan dalam membayar utang mereka.
Di sisi positifnya, pendapatan masyarakat tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan utang, sehingga banyak rumah tangga mungkin lebih mampu memenuhi kewajiban mereka. Rasio utang terhadap pendapatan di kuartal ketiga adalah 82%, lebih baik dibandingkan 86% sebelum pandemi. Meskipun ada peningkatan dalam keterlambatan pembayaran, pertumbuhan pendapatan yang lebih cepat memberikan harapan bagi banyak keluarga untuk mengatasi masalah utang mereka.