Courtesy of InterestingEngineering
Elon Musk, pemimpin SpaceX, mungkin akan berperan penting dalam pemerintahan Trump yang kedua, terutama dalam mempercepat program luar angkasa AS dan menantang ambisi luar angkasa China. Musk telah ditunjuk untuk memimpin sebuah lembaga baru yang disebut "Department of Government Efficiency" (DOGE), yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pemerintah. Dengan pengalamannya dalam teknologi roket yang dapat digunakan kembali dan proyek Starship yang dirancang untuk mengirim manusia ke Mars, Musk diharapkan dapat mempengaruhi kebijakan luar angkasa AS, termasuk mendukung program Artemis NASA yang bertujuan mengembalikan manusia ke Bulan.
Persaingan luar angkasa antara AS dan China semakin ketat, dengan China yang telah membuat kemajuan signifikan dalam misi luar angkasa seperti Chang’e dan stasiun luar angkasa Tiangong. Meskipun China berfokus pada eksplorasi damai, mereka juga berusaha untuk menjadi pemimpin dalam teknologi luar angkasa pada tahun 2050. Dengan Musk yang mungkin mendapatkan lebih banyak dukungan dan pendanaan, kebijakan luar angkasa AS bisa menjadi lebih kuat, yang dapat memicu persaingan yang lebih intensif di masa depan. Namun, para ahli juga menyarankan agar kedua negara tetap membuka peluang untuk kolaborasi dalam penelitian ilmiah dan eksplorasi Bulan.