Courtesy of YahooFinance
Ikhtisar 15 Detik
- Apple mempertimbangkan untuk memindahkan sebagian produksi ke India dan AS.
- Tarif tinggi dari Cina dapat mempengaruhi harga dan permintaan produk Apple.
- John Chambers menekankan pentingnya kemitraan strategis dengan India untuk masa depan bisnis.
Amerika Serikat - Mantan CEO Cisco, John Chambers, berbicara tentang bagaimana Apple dapat memproduksi iPhone di AS meskipun ada tarif tinggi dari pemerintahan Trump. Tarif pada barang dari China mencapai 145%, yang dapat meningkatkan harga produk Apple dan menurunkan permintaan. Untuk mengatasi masalah ini, Apple sedang mempertimbangkan untuk memindahkan sebagian besar produksinya ke India.
Pemerintahan Trump mengumumkan jeda 90 hari pada semua tarif timbal balik kecuali untuk barang dari China. Selain itu, barang-barang seperti smartphone, komputer, dan semikonduktor dibebaskan dari tarif timbal balik yang lebih keras. Namun, tarif 20% pada fentanyl dari China tetap berlaku.
Apple berkomitmen untuk menginvestasikan Rp 8.22 quadriliun ($500 miliar) di AS, termasuk membangun fasilitas manufaktur baru di Houston. CEO Apple, Tim Cook, sebelumnya menyatakan bahwa kesenjangan keterampilan di AS membuat sulit untuk memproduksi produk Apple di dalam negeri. Namun, beberapa ahli berpendapat bahwa keterampilan yang diperlukan untuk merakit iPhone seharusnya cukup tersedia di AS.