Courtesy of YahooFinance
Ikhtisar 15 Detik
- Donald Trump menunjukkan ketidakpastian dalam kebijakan tarif terhadap China.
- Hubungan antara AS dan China tetap menjadi fokus utama dalam perdagangan global.
- Pasar crypto terpengaruh oleh ketegangan perdagangan antara kedua negara.
Washington D.C., United States - Pada 17 April, Presiden Donald Trump menyatakan bahwa dia tidak ingin menaikkan tarif pada China karena bisa menghentikan perdagangan antara kedua negara. Trump juga menyebut bahwa pejabat yang mewakili Presiden China Xi Jinping telah berusaha untuk memulai pembicaraan, meskipun tidak mengonfirmasi apakah dia berhubungan langsung dengan Xi Jinping.
Trump telah mengenakan tarif 'reciprocal' pada semua negara pada 2 April sebelum menghentikannya untuk semua kecuali China pada 9 April. Saat ini, AS mengenakan tarif 245% pada impor China, sementara China mengenakan tarif 125% pada impor AS. Ketegangan tarif ini telah mengguncang pasar crypto sejak 2 April, yang disebut Trump sebagai 'Hari Pembebasan'.
Meskipun Trump melunakkan retorikanya terhadap China, hal ini tidak berdampak positif pada pasar. Total kapitalisasi pasar crypto turun 1,7% dalam sehari menjadi Rp 45.22 quadriliun ($2,75 triliun) , dan harga Bitcoin turun dari Rp 1.40 triliun ($85,300 m) enjadi Rp 1.39 miliar ($84,500) .94 dalam sehari. Trump menyatakan bahwa dia mungkin tidak ingin menaikkan tarif lebih tinggi karena bisa membuat orang berhenti membeli.