Courtesy of CNBCIndonesia
Ikhtisar 15 Detik
- Pasar smartphone global diprediksi akan mengalami penurunan pada tahun 2025.
- Apple dan Samsung tetap menjadi pemain utama meskipun menghadapi tantangan di pasar tertentu.
- Pertumbuhan di pasar smartphone dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan kebijakan pemerintah di berbagai negara.
Jakarta, Indonesia - Pasar HP global diprediksi akan mengalami penurunan sepanjang tahun 2025 akibat ketidakpastian ekonomi dan perang dagang. Firma riset Counterpoint mencatat pertumbuhan pasar HP global sebesar 3% YoY pada kuartal pertama 2025, didorong oleh pertumbuhan signifikan di China berkat subsidi dari pemerintah.
Apple berhasil menempati urutan pertama sebagai raja HP global dengan pangsa pasar 19%, meski menghadapi tantangan besar di China. Samsung tergeser ke posisi kedua dengan pangsa pasar 18% karena keterlambatan peluncuran seri Galaxy S25, namun menunjukkan pertumbuhan double-digit pada Maret 2025.
Xiaomi dan Vivo masing-masing meraup pangsa pasar 14% dan 8%, sementara Oppo berada di posisi kelima dengan pangsa pasar 8%. Huawei menjadi vendor terbesar di China pada Q1 2025, dan Honor serta Motorola menunjukkan pertumbuhan tinggi di beberapa negara. Meski ada pertumbuhan, ketidakpastian ekonomi dapat memicu penurunan pasar smartphone sepanjang 2025.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diprediksi oleh Counterpoint tentang pasar smartphone di tahun 2025?A
Counterpoint memprediksi bahwa pasar smartphone akan menurun sepanjang tahun 2025 akibat ketidakpastian ekonomi dan perang dagang.Q
Siapa yang menjadi pemimpin pasar smartphone global saat ini?A
Apple menjadi pemimpin pasar smartphone global dengan pangsa pasar 19%.Q
Apa yang menyebabkan penurunan penjualan HP Samsung di awal tahun 2025?A
Penurunan penjualan HP Samsung disebabkan oleh keterlambatan peluncuran seri Galaxy S25.Q
Bagaimana kinerja Xiaomi di pasar smartphone global?A
Xiaomi mencatat pertumbuhan 5% YoY dan berhasil memperluas pangsa pasar di beberapa negara baru.Q
Apa tantangan yang dihadapi Apple di pasar China?A
Apple menghadapi tantangan besar di pasar China, meskipun mereka mencatat pertumbuhan di pasar lain seperti Jepang dan India.