Pejabat Senior AS Gunakan Aplikasi Tidak Aman untuk Diskusi Sensitif
Courtesy of Wired

Rangkuman Berita: Pejabat Senior AS Gunakan Aplikasi Tidak Aman untuk Diskusi Sensitif

Mengungkap perilaku sembrono pejabat senior pemerintah AS dalam menggunakan aplikasi yang tidak aman untuk mendiskusikan informasi sensitif.

Wired
Dari Wired
27 Maret 2025 pukul 03.44 WIB
38 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Pentingnya pengaturan privasi di platform digital untuk pejabat pemerintah.
  • Risiko keamanan yang muncul dari kebocoran informasi dan jaringan sosial yang terlihat.
  • Perlu adanya kesadaran akan konsekuensi dari penggunaan aplikasi komunikasi yang tidak sesuai dengan pedoman keamanan.
Washington D.C., United States - Artikel ini mengungkap perilaku sembrono beberapa pejabat senior pemerintah AS yang menggunakan aplikasi pesan terenkripsi Signal dan platform pembayaran Venmo untuk mendiskusikan informasi sensitif terkait rencana serangan militer di Yaman. Akun Venmo yang terkait dengan Michael Waltz dan Susie Wiles menunjukkan pola perilaku yang tidak aman, dengan daftar teman yang terlihat oleh publik.
Setelah WIRED menghubungi Gedung Putih untuk komentar, akun Venmo Waltz dan Wiles mengubah pengaturan privasi mereka untuk menyembunyikan daftar teman. Venmo memungkinkan pengguna untuk menyinkronkan kontak telepon mereka secara otomatis, yang dapat mengekspos hubungan sosial pengguna kepada publik kecuali diubah secara proaktif.
Para ahli keamanan menyoroti risiko kontraintelijen dan kerentanan keamanan yang ditimbulkan oleh perilaku ini. Michael Ard, mantan analis intelijen, menyatakan bahwa sangat mudah bagi seseorang untuk memalsukan kontak, yang sudah menjadi perhatian industri keamanan. Artikel ini menekankan pentingnya menjaga privasi dan keamanan dalam penggunaan aplikasi digital oleh pejabat pemerintah.

Pertanyaan Terkait

Q
Siapa Michael Waltz dan apa perannya dalam artikel ini?
A
Michael Waltz adalah anggota Kongres AS yang terlibat dalam diskusi mengenai operasi militer di Yaman.
Q
Apa yang terjadi dalam grup chat Signal yang melibatkan pejabat pemerintah?
A
Dalam grup chat Signal, pejabat pemerintah mendiskusikan rencana serangan militer di Yaman, yang secara tidak sengaja mengundang editor The Atlantic.
Q
Mengapa privasi di Venmo menjadi perhatian dalam konteks artikel ini?
A
Privasi di Venmo menjadi perhatian karena beberapa pejabat pemerintah tidak mengatur pengaturan privasi mereka, sehingga jaringan sosial mereka dapat diakses publik.
Q
Apa dampak dari kebocoran informasi yang dibahas dalam artikel?
A
Dampak dari kebocoran informasi ini dapat menciptakan risiko keamanan dan memberikan peta hubungan kepada pihak yang berpotensi berbahaya.
Q
Siapa saja tokoh lain yang terlibat dalam jaringan Venmo yang disebutkan?
A
Tokoh lain yang terlibat dalam jaringan Venmo termasuk Susie Wiles, Walker Barrett, dan berbagai tokoh media serta politisi.

Rangkuman Berita Serupa

Penasihat Trump dilaporkan menggunakan Gmail pribadi untuk diskusi militer 'sensitif'.TheVerge
Teknologi
22 hari lalu
100 dibaca
Penasihat Trump dilaporkan menggunakan Gmail pribadi untuk diskusi militer 'sensitif'.
Penasihat Trump dilaporkan menggunakan Gmail pribadi untuk diskusi militer 'sensitif'.TheVerge
Teknologi
22 hari lalu
91 dibaca
Penasihat Trump dilaporkan menggunakan Gmail pribadi untuk diskusi militer 'sensitif'.
Berikut adalah bagaimana perencanaan militer biasanya terlihat — dan mengapa itu tidak termasuk Signal.TheVerge
Teknologi
26 hari lalu
90 dibaca
Berikut adalah bagaimana perencanaan militer biasanya terlihat — dan mengapa itu tidak termasuk Signal.
Risiko Keamanan dari Penggunaan Venmo oleh Pejabat Tinggi Pemerintah ASWired
Teknologi
27 hari lalu
99 dibaca
Risiko Keamanan dari Penggunaan Venmo oleh Pejabat Tinggi Pemerintah AS
Bagaimana cara menjaga akun Venmo Anda tetap pribadi?TheVerge
Teknologi
27 hari lalu
115 dibaca
Bagaimana cara menjaga akun Venmo Anda tetap pribadi?
Apa itu Signal, aplikasi yang digunakan pejabat Trump untuk membahas rencana perang?Axios
Teknologi
28 hari lalu
63 dibaca
Apa itu Signal, aplikasi yang digunakan pejabat Trump untuk membahas rencana perang?