Courtesy of Forbes
Penduduk di Boulder, Colorado, akan berperan penting dalam proyek pembangkit listrik virtual yang disebut Prime Time Virtual Power Plant (VPP). Proyek ini mendapatkan dana sebesar Rp 208.85 miliar ($12,7 juta) dari Departemen Energi AS untuk memenuhi kebutuhan listrik dengan memanfaatkan energi komunitas. VPP tidak memerlukan bangunan fisik seperti pembangkit listrik tradisional, melainkan akan menggunakan sumber energi terdistribusi seperti panel surya, penyimpanan baterai, dan stasiun pengisian kendaraan listrik yang ada di rumah dan bisnis. Proyek ini juga melibatkan Universitas Colorado yang memiliki mikrogrid dan investasi dalam energi terbarukan.
Proyek VPP bertujuan untuk mengumpulkan dan mengelola energi dari berbagai sumber yang ada di komunitas, sehingga dapat mengurangi kebutuhan untuk membangun pembangkit listrik baru. Dengan melibatkan partisipasi masyarakat, proyek ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penduduk dan bisnis lokal, termasuk potensi pendapatan baru dari penggunaan cadangan listrik mereka. Selain itu, VPP dapat membantu meningkatkan ketahanan jaringan listrik, terutama saat terjadi pemadaman akibat cuaca ekstrem, dengan menyediakan sumber energi cadangan yang lebih cepat.