Courtesy of YahooFinance
Ikhtisar 15 Detik
- Tarif baru dapat menyebabkan kenaikan signifikan dalam biaya perumahan.
- Pembeli rumah harus mempertimbangkan berbagai opsi pembiayaan dan insentif dari pengembang.
- Kondisi pasar konstruksi dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti kebijakan tarif dan imigrasi.
Biaya konstruksi mulai melonjak karena antisipasi tarif baru, yang dapat memperburuk biaya pembangunan kondominium dan rumah baru. Tarif pada barang impor seperti kayu lunak dari Kanada dan gipsum dari Meksiko menyebabkan biaya lebih tinggi yang harus ditanggung oleh pembangun atau konsumen.
Biaya bahan bangunan telah naik 34% sejak Desember 2020, dan tarif baru dapat meningkatkan harga rumah tipikal sebesar Rp 151.29 juta ($9,200) . Tarif yang diusulkan pada China, Kanada, dan Meksiko diproyeksikan akan menaikkan biaya bahan konstruksi impor lebih dari Rp 49.34 triliun ($3 miliar) .
Pembeli kondominium dapat mempertimbangkan beberapa opsi keuangan seperti mengunci suku bunga hipotek, membeli kondominium pra-konstruksi, atau memanfaatkan pinjaman yang didukung pemerintah. Selain itu, pembangun mungkin menawarkan insentif untuk menarik pembeli di pasar yang melambat.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan lonjakan biaya konstruksi saat ini?A
Lonjakan biaya konstruksi disebabkan oleh tarif yang dikenakan pada bahan bangunan impor dan ekspektasi kenaikan biaya oleh kontraktor.Q
Bagaimana tarif baru mempengaruhi harga perumahan?A
Tarif baru dapat meningkatkan harga perumahan, dengan estimasi kenaikan sekitar $9,200 untuk rumah tipikal.Q
Apa saja jenis pinjaman yang tersedia untuk pembeli rumah?A
Jenis pinjaman yang tersedia termasuk FHA loans, VA loans, dan USDA loans, yang menawarkan berbagai keuntungan bagi pembeli rumah.Q
Apa yang dapat dilakukan pembeli kondominium di pasar saat ini?A
Pembeli kondominium dapat mempertimbangkan untuk membeli kondominium pra-konstruksi dan menanyakan tentang insentif dari pengembang.Q
Mengapa imigrasi menjadi faktor penting dalam industri konstruksi?A
Imigrasi penting karena industri konstruksi sangat bergantung pada pekerja asing, dan pembatasan imigrasi dapat menyebabkan kekurangan tenaga kerja.