Courtesy of TheVerge
Ikhtisar 15 Detik
- Tarif tinggi dapat menghancurkan bisnis kecil yang bergantung pada perdagangan internasional.
- Kebijakan perdagangan dapat memiliki dampak yang luas dan tidak terduga pada inovasi dan produksi lokal.
- Mencari solusi alternatif seperti drop-shipping bisa menjadi tantangan di tengah perubahan kebijakan yang cepat.
China, USA - Kevin Bates berhasil mengembangkan bisnis kartu nama bermain game, Arduboy, yang viral pada tahun 2014. Namun, tarif baru AS yang diberlakukan oleh Trump mengancam kelangsungan bisnisnya. Bates mengatakan bahwa tarif baru ini akan menghapus margin keuntungan dan membuat produksi di AS tidak mungkin dilakukan.
Bates menjelaskan bahwa tidak ada produsen di AS yang mau memproduksi Arduboy dengan harga yang wajar. Selain itu, tarif balasan dari China sebesar 34 persen akan mempengaruhi komponen prosesor buatan AS yang merupakan komponen termahal dalam sistem Arduboy.
Bates berharap bisa meluncurkan satu Kickstarter terakhir untuk versi USB-C dari Arduboy, tetapi dia khawatir harga yang harus dikenakan akan terlalu tinggi. Dia juga memperingatkan bahwa penghapusan pengecualian de minimis akan menyebabkan kekacauan di bea cukai AS.
Pertanyaan Terkait
Q
Siapa Kevin Bates dan apa yang dia lakukan?A
Kevin Bates adalah pendiri Arduboy, sebuah perusahaan yang memproduksi kartu permainan kecil.Q
Apa yang menyebabkan kesulitan bisnis Arduboy?A
Kesulitan bisnis Arduboy disebabkan oleh tarif tinggi yang diterapkan oleh pemerintah AS, yang mengancam margin keuntungan.Q
Apa yang dimaksud dengan tarif 104 persen yang diterapkan oleh Trump?A
Tarif 104 persen yang diterapkan oleh Trump adalah pajak tinggi pada barang-barang yang diimpor dari China, yang berdampak pada biaya produksi Arduboy.Q
Apa rencana Kevin Bates untuk Arduboy di masa depan?A
Kevin Bates berencana untuk meluncurkan Kickstarter untuk versi baru Arduboy dengan fitur tambahan, meskipun menghadapi tantangan pengiriman.Q
Mengapa tarif baru ini dianggap sebagai bencana bagi bisnis kecil?A
Tarif baru ini dianggap sebagai bencana bagi bisnis kecil karena mereka tidak memiliki kemampuan untuk merestrukturisasi secara dramatis.