Courtesy of YahooFinance
Ikhtisar 15 Detik
- Saham Amazon memiliki prospek jangka panjang yang positif meskipun ada perlambatan belanja konsumen di AS.
- Amazon dianggap undervalued dibandingkan dengan pesaingnya seperti Walmart dan Costco.
- Pertumbuhan bisnis iklan dan AWS menjadi pendorong utama bagi pendapatan Amazon di masa depan.
Scott Devitt, seorang Managing Director di Wedbush, mengatakan bahwa meskipun Amazon (AMZN) mungkin akan mengalami dampak negatif dalam jangka pendek akibat penurunan pengeluaran konsumen di AS, prospek jangka panjang untuk saham AMZN sangat baik. Ia percaya bahwa saham Amazon saat ini dinilai terlalu rendah dibandingkan dengan pesaingnya seperti Walmart (WMT) dan Costco (COST). Devitt menilai bahwa bisnis Amazon secara keseluruhan kurang dihargai oleh pasar.
Devitt menjelaskan bahwa bisnis ritel Amazon terus berkembang dan mendapatkan pangsa pasar secara global, sementara bisnis iklannya tumbuh antara 15% hingga 20% setiap tahun. Selain itu, unit cloud Amazon, AWS, menghasilkan penjualan sebesar Rp 1.64 quadriliun ($100 miliar) setiap tahun dan diperkirakan akan tumbuh sebesar 20% per tahun selama lima tahun ke depan. Ia memiliki target harga sebesar Rp 4.60 juta ($280) untuk saham AMZN dan memberikan rating "Outperform".
Meskipun ada potensi besar untuk investasi di AMZN, penulis artikel ini percaya bahwa beberapa saham AI mungkin menawarkan imbal hasil yang lebih tinggi dalam waktu yang lebih singkat. Jika kamu mencari saham AI yang menjanjikan dan diperdagangkan dengan harga di bawah 5 kali laba, ada laporan tentang saham AI termurah yang bisa kamu cek.