Courtesy of CNBCIndonesia

Trump dan Gedung Putih Dorong Penjualan TikTok Demi Keamanan Nasional AS

02 Apr 2025, 13.30 WIB

277 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Gedung Putih mengadakan pertemuan untuk membahas masa depan TikTok.
Donald Trump menetapkan batas waktu bagi TikTok untuk menemukan pembeli non-China.
Blackstone dan investor lainnya sedang mencari cara untuk berinvestasi dalam operasi TikTok di AS.

Pemerintah Amerika Serikat, di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump, sedang membahas masalah terkait aplikasi TikTok, yang berasal dari perusahaan China, ByteDance. Mereka memberikan batas waktu hingga 5 April bagi TikTok untuk menemukan pembeli non-China, jika tidak, aplikasi tersebut akan dilarang di AS karena alasan keamanan nasional. Pertemuan penting akan diadakan di Ruang Oval dengan beberapa pejabat tinggi, termasuk Wakil Presiden JD Vance dan Menteri Perdagangan Howard Lutnick.

Beberapa perusahaan, termasuk Blackstone dan Andreessen Horowitz, sedang mempertimbangkan untuk berinvestasi dalam TikTok. Blackstone sedang berdiskusi untuk bergabung dengan pemegang saham non-China yang sudah ada untuk mengajukan tawaran bisnis TikTok di AS. Sementara itu, Andreessen Horowitz juga tertarik untuk berinvestasi sebagai bagian dari upaya untuk memisahkan TikTok dari ByteDance.

Trump berharap kesepakatan untuk menjual TikTok kepada investor non-China dapat tercapai sebelum batas waktu yang ditentukan. Pemerintah AS berperan aktif dalam proses ini, dengan tujuan agar aplikasi tersebut tetap beroperasi di negara mereka tanpa melanggar aturan keamanan.

Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250402110830-37-623268/nasib-tiktok-ditentukan-besok-donald-trump-makelarnya

Analisis Ahli

Edward Snowden

"Langkah pengambilalihan TikTok oleh investor non-China hanyalah satu dari banyak tindakan pemerintah untuk mengatur data dan privasi rakyatnya. Namun, tindakan ini juga menggarisbawahi pentingnya transparansi dan pengawasan yang ketat atas perusahaan teknologi global."

Analisis Kami

"Langkah tegas dari pemerintah AS untuk mengendalikan TikTok adalah cerminan ketegangan geopolitik antara AS dan China yang mempengaruhi sektor teknologi. Namun, proses ini bisa memunculkan risiko baru terkait independensi platform dan kemungkinan fragmentasi pasar teknologi global."

Prediksi Kami

TikTok kemungkinan besar akan dijual atau sebagian besar sahamnya diakuisisi oleh investor non-China sebelum batas waktu, sehingga larangan di AS bisa dihindari dan keamanan nasional tetap terjaga.