Courtesy of Forbes
Google Chrome kini meningkatkan keamanan bagi penggunanya yang berjumlah 3 miliar dengan menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk melindungi dari situs dan unduhan berbahaya. Fitur baru ini, yang disebut "perlindungan yang ditingkatkan," akan mengirimkan URL situs yang dikunjungi dan beberapa informasi lainnya ke Google untuk memeriksa apakah itu berbahaya. Namun, ini menimbulkan masalah privasi karena aktivitas penjelajahan pengguna akan dikirimkan ke Google. Sementara itu, Google juga berusaha untuk meningkatkan keamanan di tempat kerja dengan menawarkan pengalaman yang lebih aman bagi pengguna Chrome di lingkungan perusahaan.
Di sisi lain, Microsoft sedang mendorong perusahaan untuk beralih dari Chrome ke Edge karena kemampuan penjelajahan aman yang lebih baik. Meskipun Google berfokus pada peningkatan keamanan untuk pengguna rumahan, tantangan privasi yang lebih serius, seperti pelacakan, tetap menjadi masalah bagi pengguna Chrome. Meskipun ada kekhawatiran tentang privasi, Chrome tetap menjadi browser yang aman dan cepat, dan pembaruan ini diharapkan dapat memperkuat keamanannya tanpa mengubah jumlah pengguna yang terus meningkat.