Courtesy of InterestingEngineering
Ikhtisar 15 Detik
- Permintaan untuk seni AI dalam gaya Ghibli sangat tinggi, menyebabkan tekanan pada infrastruktur OpenAI.
- OpenAI mengambil langkah-langkah untuk mengelola permintaan dengan membatasi jumlah gambar yang dapat dihasilkan oleh pengguna gratis.
- Kekhawatiran etis terkait seni yang dihasilkan AI perlu diperhatikan dalam perkembangan teknologi ini.
Tren baru di internet adalah seni yang dihasilkan oleh AI dengan gaya khas Studio Ghibli. Alat gambar terbaru dari OpenAI, yang didukung oleh model GPT-4o, mampu menciptakan gambar yang sangat detail dan mirip dengan karya-karya Hayao Miyazaki. Banyak orang menggunakan alat ini untuk membuat gambar yang terinspirasi dari berbagai tema, mulai dari sejarah hingga ikon budaya pop. Namun, permintaan yang sangat tinggi untuk gambar ini membuat sistem OpenAI mengalami tekanan, sehingga waktu pemrosesan menjadi lebih lama.
Permintaan yang melonjak ini menyebabkan GPU (Graphics Processing Units) OpenAI bekerja sangat keras. Menghasilkan gambar dengan detail rumit seperti gaya Ghibli membutuhkan banyak sumber daya komputasi. Setiap permintaan untuk menghasilkan gambar AI memicu miliaran perhitungan, dan ketika jutaan pengguna mengajukan permintaan, beban kerja menjadi sangat berat. Untuk mengatasi masalah ini, OpenAI memberlakukan batasan sementara untuk pengguna gratis, mengurangi jumlah gambar yang dapat dihasilkan per hari.
Meskipun ada kontroversi mengenai etika penggunaan AI dalam seni, OpenAI tetap berkomitmen untuk meningkatkan kemampuan teknologinya. Mereka sedang berusaha untuk menyeimbangkan aksesibilitas dan kinerja agar pengguna dapat terus menikmati seni yang dihasilkan oleh AI tanpa mengganggu sistem. Sementara itu, OpenAI meminta pengguna untuk bersabar saat mereka melakukan perbaikan.