Courtesy of CNBCIndonesia
Ikhtisar 15 Detik
- BUMA berhasil mencatatkan Sukuk Ijarah I BUMA Tahun 2025 senilai Rp2 triliun.
- Lebih dari 50% investasi yang masuk adalah untuk jangka waktu 5 tahun, menunjukkan preferensi investor untuk investasi jangka panjang.
- Dana hasil penerbitan Sukuk akan dialokasikan untuk memperkuat operasional dan modal kerja BUMA.
PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), anak perusahaan PT Buma Internasional Grup Tbk, baru saja mencatatkan Sukuk Ijarah I BUMA Tahun 2025 senilai Rp2 triliun di Bursa Efek Indonesia. Sukuk ini diterbitkan dalam tiga seri dengan jangka waktu 370 hari, 3 tahun, dan 5 tahun. Lebih dari 50% investasi yang masuk adalah untuk jangka waktu 5 tahun, menunjukkan bahwa banyak investor lebih memilih investasi jangka panjang.
Dana yang diperoleh dari penerbitan Sukuk ini akan digunakan untuk memperkuat operasional BUMA di Indonesia, dengan 50% untuk belanja modal dan 50% untuk modal kerja. Sebelumnya, BUMA juga telah menerbitkan Obligasi Rupiah II BUMA Tahun 2024 dengan nilai Rp1 triliun untuk mengelola utang dan membeli alat. Direktur BUMA berharap pencatatan ini dapat memberikan kontribusi positif bagi semua pemangku kepentingan dan memperkuat posisi BUMA sebagai perusahaan pertambangan yang berkelanjutan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dilakukan PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) pada 27 Maret 2025?A
PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) melakukan pencatatan perdana Sukuk Ijarah I BUMA Tahun 2025.Q
Berapa nilai Sukuk Ijarah I BUMA Tahun 2025 yang dicatatkan?A
Nilai Sukuk Ijarah I BUMA Tahun 2025 yang dicatatkan adalah Rp2 triliun.Q
Apa tujuan dari penerbitan Sukuk Ijarah ini?A
Tujuan dari penerbitan Sukuk Ijarah ini adalah untuk memperkuat operasional BUMA di Indonesia, dengan alokasi dana untuk belanja modal dan modal kerja.Q
Siapa yang berperan sebagai wali amanat dalam penerbitan Sukuk ini?A
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berperan sebagai wali amanat dalam penerbitan Sukuk ini.Q
Apa yang diharapkan oleh Iwan Fuad Salim dari pencatatan Sukuk ini?A
Iwan Fuad Salim berharap pencatatan ini menjadi langkah penting bagi BUMA untuk memberikan kontribusi positif dan memperkuat perjalanan menuju perusahaan pertambangan global yang berkelanjutan.