Courtesy of CNBCIndonesia
Ikhtisar 15 Detik
- BNI mengalami pergantian direksi dengan Putrama Wahju Setiawan sebagai Direktur Utama yang baru.
- Royke Tumilaar menekankan pentingnya meningkatkan Dana Pihak Ketiga untuk menghadapi tantangan likuiditas.
- BNI siap mendukung program pemerintah seperti koperasi desa dan pembangunan rumah.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) baru saja mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan mengganti Direktur Utama. Royke Tumilaar yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama digantikan oleh Putrama Wahju Setiawan. Royke menyatakan bahwa BNI masih memiliki banyak pekerjaan rumah, terutama dalam menghadapi kondisi ekonomi global yang tidak menentu. Ia menekankan pentingnya meningkatkan dana pihak ketiga (DPK) untuk mengatasi likuiditas yang ketat dan kebutuhan dolar yang tinggi.
Royke juga menjelaskan bahwa belanja pemerintah dapat membantu mempercepat perputaran uang di masyarakat, yang akan mendukung pertumbuhan DPK. Ia percaya bahwa BNI memiliki fondasi yang baik untuk menghadapi tantangan ini dan siap menjalankan program-program pemerintah, seperti koperasi desa dan pembangunan rumah. Setelah pensiun, Royke berencana untuk menikmati waktu luangnya dan berharap segera memiliki cucu.
Pertanyaan Terkait
Q
Siapa yang menggantikan Royke Tumilaar sebagai Direktur Utama BNI?A
Putrama Wahju Setiawan menggantikan Royke Tumilaar sebagai Direktur Utama BNI.Q
Apa yang menjadi fokus utama BNI setelah pergantian direksi?A
Fokus utama BNI setelah pergantian direksi adalah meningkatkan Dana Pihak Ketiga dan memenuhi kebutuhan likuiditas.Q
Mengapa BNI perlu meningkatkan Dana Pihak Ketiga?A
BNI perlu meningkatkan Dana Pihak Ketiga untuk menghadapi kondisi likuiditas yang ketat dan kebutuhan dolar AS yang tinggi.Q
Apa program pemerintah yang disebutkan Royke yang dapat didukung oleh BNI?A
Program pemerintah yang disebutkan adalah koperasi desa dan pembangunan 3 juta rumah.Q
Apa rencana Royke setelah pensiun dari BNI?A
Setelah pensiun, Royke berencana untuk beristirahat dan bermain golf.