Courtesy of CNBCIndonesia
Ikhtisar 15 Detik
- Kebijakan efisiensi anggaran pemerintah berdampak negatif pada industri perhotelan.
- Tingkat hunian hotel yang rendah dapat menyebabkan gelombang PHK besar-besaran.
- Kontribusi kegiatan pemerintah sangat penting bagi pendapatan hotel.
Kebijakan efisiensi anggaran pemerintah yang mengurangi dana untuk kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition) di hotel membuat industri perhotelan di Indonesia terancam mengalami banyak pemutusan hubungan kerja (PHK). Survei menunjukkan bahwa 88% pengusaha hotel memprediksi PHK sebagai langkah efisiensi karena tingkat hunian hotel saat ini hanya sekitar 20%, jauh lebih rendah dibandingkan tahun lalu yang mencapai 55%. Banyak hotel sudah tidak mempekerjakan pekerja harian, dan jika kondisi ini berlanjut, karyawan tetap juga bisa terkena PHK.
Salah satu penyebab utama turunnya okupansi hotel adalah berkurangnya kegiatan pemerintah di hotel akibat pemangkasan anggaran. Kegiatan pemerintah biasanya menyumbang 40-60% pendapatan hotel, dan hilangnya agenda MICE dapat menyebabkan kerugian hingga Rp24,8 triliun. Jika pembatasan kegiatan MICE menjadi kebijakan baru pemerintah, banyak pekerja di sektor pariwisata, terutama di hotel dan restoran, berisiko kehilangan pekerjaan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan ancaman PHK di industri perhotelan Indonesia?A
Kebijakan efisiensi anggaran pemerintah yang memotong dana untuk kegiatan MICE di hotel.Q
Berapa persen responden yang memprediksi kemungkinan PHK?A
Sebanyak 88% responden pengusaha hotel memprediksi kemungkinan PHK.Q
Apa yang terjadi pada tingkat hunian hotel saat ini?A
Tingkat hunian hotel rata-rata secara nasional hanya sekitar 20%, jauh turun dibandingkan tahun lalu.Q
Apa kontribusi kegiatan pemerintah terhadap pendapatan hotel?A
Kontribusi kegiatan pemerintah terhadap pendapatan hotel mencapai 40-60%.Q
Apa yang akan terjadi jika kebijakan efisiensi anggaran pemerintah menjadi kebiasaan baru?A
Jika kebijakan ini terus berlanjut, banyak tenaga kerja di sektor pariwisata, khususnya di hotel dan restoran, yang akan kehilangan pekerjaan.