Courtesy of YahooFinance
Ikhtisar 15 Detik
- Intuitive Machines mengalami peningkatan pendapatan yang signifikan meskipun menghadapi tantangan dari misi bulan yang gagal.
- Perusahaan mencatat backlog rekor yang didorong oleh kontrak baru dari NASA.
- CEO Steve Altemus menekankan pentingnya teknologi dan keahlian perusahaan dalam memperluas pasar.
Intuitive Machines, sebuah perusahaan teknologi luar angkasa, melaporkan peningkatan pendapatan yang signifikan dan memiliki prospek positif setelah menambah jumlah pelanggan. Pendapatan kuartal keempat mereka naik hampir 80% dibandingkan tahun lalu, mencapai Rp 899.54 miliar ($54,7 juta) , meskipun biaya juga meningkat, menyebabkan kerugian EBITDA yang disesuaikan. Perusahaan ini mencatat backlog atau pesanan yang belum terpenuhi mencapai rekor Rp 5.40 triliun ($328,3 juta) , sebagian besar berasal dari kontrak dengan NASA.
Meskipun saham Intuitive Machines sempat turun setelah misi pendaratan bulan mereka gagal, sahamnya melonjak hampir 20% setelah pengumuman positif ini. CEO Steve Altemus menyatakan bahwa teknologi dan keahlian perusahaan membantu mereka menjangkau pasar baru. Mereka memperkirakan pendapatan tahunan antara Rp 4.11 triliun ($250 juta) hingga Rp 4.93 triliun ($300 juta) dan berharap bisa mencapai EBITDA positif pada akhir 2025.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dilaporkan oleh Intuitive Machines mengenai pendapatan mereka?A
Intuitive Machines melaporkan bahwa pendapatan mereka melonjak hampir 80% tahun ke tahun menjadi $54,7 juta.Q
Bagaimana misi bulan Intuitive Machines berakhir?A
Misi bulan Intuitive Machines berakhir dengan insiden pendaratan yang gagal.Q
Apa yang menyebabkan lonjakan backlog perusahaan?A
Lonjakan backlog perusahaan disebabkan oleh $303,7 juta dalam penghargaan baru, terutama dari kontrak dengan NASA.Q
Apa proyeksi pendapatan Intuitive Machines untuk tahun depan?A
Proyeksi pendapatan Intuitive Machines untuk tahun depan berada di kisaran $250 juta hingga $300 juta.Q
Siapa CEO Intuitive Machines dan apa perannya?A
CEO Intuitive Machines adalah Steve Altemus, yang berperan dalam memperluas jangkauan perusahaan ke pasar baru.