Courtesy of SCMP
Ikhtisar 15 Detik
- Ekspor PHEV China ke Uni Eropa meningkat secara signifikan.
- Tarif yang lebih tinggi pada EV murni menyebabkan penurunan ekspor.
- PHEV mungkin menjadi target tarif di masa depan jika ekspornya terus tumbuh.
Ekspor kendaraan listrik hibrida plug-in (PHEV) dari China ke Uni Eropa meningkat pesat dalam dua bulan pertama tahun ini. Hal ini terjadi karena PHEV tidak dikenakan tarif tambahan, sementara ekspor kendaraan listrik murni (EV) mengalami penurunan akibat tarif yang lebih tinggi yang diterapkan oleh Uni Eropa. Dalam periode tersebut, China mengirimkan 25.903 unit PHEV ke Uni Eropa, meningkat 892 persen dibandingkan tahun lalu, dengan nilai ekspor mencapai sekitar 501,6 juta dolar AS.
Baca juga: Penurunan Harga Lithium dan Teknologi Baru Dorong Penjualan Kendaraan Listrik di Tiongkok
Sebaliknya, ekspor EV murni dari China ke Uni Eropa turun sepertiga, dengan hanya 50.383 unit yang dikirim. Penurunan ini sejalan dengan tren yang dimulai setelah Uni Eropa menaikkan tarif untuk EV buatan China hingga 45 persen. Jika ekspor PHEV terus meningkat, ada kemungkinan bahwa kendaraan hibrida juga akan dikenakan tarif di masa depan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi dengan ekspor PHEV China ke Uni Eropa?A
Ekspor PHEV China ke Uni Eropa meningkat pesat.Q
Mengapa ekspor EV murni China ke Uni Eropa mengalami penurunan?A
Ekspor EV murni mengalami penurunan karena tarif yang lebih tinggi yang diterapkan oleh Uni Eropa.Q
Berapa persen kenaikan ekspor PHEV China ke Uni Eropa?A
Ekspor PHEV China ke Uni Eropa meningkat sebesar 892 persen.Q
Apa yang mungkin terjadi jika ekspor PHEV terus meningkat?A
Jika ekspor PHEV terus meningkat, mereka mungkin juga akan dikenakan tarif tambahan.Q
Apa nilai ekspor PHEV China ke Uni Eropa dalam dua bulan pertama tahun ini?A
Nilai ekspor PHEV China ke Uni Eropa mencapai US$501,6 juta.