Courtesy of Reuters
Ikhtisar 15 Detik
- Tether berupaya untuk meningkatkan transparansi dengan melakukan audit cadangan.
- Sikap pro-kripto Donald Trump diharapkan dapat mempermudah audit bagi Tether.
- Tether merupakan pembeli besar U.S. Treasury bills, menunjukkan kekuatan finansialnya.
Tether, perusahaan yang membuat stablecoin terbesar di dunia, sedang bekerja sama dengan salah satu dari empat firma akuntansi besar untuk melakukan audit cadangan mereka. CEO Tether, Paolo Ardoino, mengatakan bahwa audit ini menjadi lebih mungkin dilakukan setelah pemilihan presiden AS, di mana Donald Trump berjanji untuk mendukung industri kripto. Tether telah menerbitkan lebih dari Rp 2.30 quadriliun ($140 miliar) dalam bentuk cryptocurrency yang dipatok pada dolar AS dan berencana untuk meningkatkan transparansi cadangannya.
Audit ini diharapkan dapat memberikan kejelasan tentang cadangan yang dimiliki Tether, yang saat ini hanya dilaporkan setiap kuartal. Tether juga baru saja merekrut Simon McWilliams sebagai kepala keuangan untuk membantu proses audit ini. Selain itu, Tether telah membeli lebih dari Rp 544.33 triliun ($33,1 miliar) surat utang pemerintah AS, menjadikannya salah satu pembeli terbesar utang pemerintah.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang sedang dilakukan Tether terkait audit?A
Tether sedang bernegosiasi dengan firma akuntansi Big Four untuk melakukan audit cadangan mereka.Q
Mengapa CEO Tether percaya audit akan lebih mudah di bawah Donald Trump?A
CEO Tether percaya bahwa sikap pro-kripto Donald Trump akan memudahkan akses ke layanan keuangan untuk audit.Q
Apa yang dimaksud dengan 'Big Four' dalam konteks artikel ini?A
'Big Four' merujuk pada empat firma akuntansi terbesar: PwC, EY, Deloitte, dan KPMG.Q
Berapa banyak U.S. Treasury bills yang dibeli Tether pada tahun 2024?A
Tether membeli lebih dari $33,1 miliar U.S. Treasury bills pada tahun 2024.Q
Siapa Simon McWilliams dan apa perannya di Tether?A
Simon McWilliams adalah kepala keuangan baru Tether yang bertugas memimpin perusahaan menuju audit keuangan penuh.