Courtesy of Axios
Devshi Mehrotra, seorang pengusaha muda, menciptakan alat bantu berbasis AI bernama JusticeText untuk membantu pengacara publik yang kesulitan mengelola bukti digital, terutama rekaman kamera tubuh polisi. Alat ini memungkinkan pengacara untuk mencari teks dalam video dan menandai momen penting, seperti saat seseorang dibacakan haknya atau ditangkap. JusticeText digunakan oleh sekitar 65 kantor pengacara publik dan dirancang untuk membantu, bukan menggantikan, pekerjaan pengacara. Meskipun alat ini menjanjikan, Mehrotra mengingatkan bahwa pengacara tetap harus melakukan pemeriksaan yang cermat terhadap bukti yang ada.
Mehrotra terinspirasi untuk menciptakan JusticeText setelah melihat dampak dari kasus pembunuhan Laquan McDonald di Chicago, yang menunjukkan pentingnya transparansi dalam penegakan hukum. Meskipun alat ini dapat meningkatkan akuntabilitas polisi, tantangan seperti biaya kamera dan kesulitan dalam menyimpan video masih ada. Mehrotra juga menyadari bahwa banyak komunitas, terutama yang berwarna dan berpenghasilan rendah, skeptis terhadap teknologi AI karena potensi dampak negatifnya. Dia berkomitmen untuk membangun teknologi yang etis dan dapat dipercaya, sambil tetap waspada terhadap konsekuensi yang tidak diinginkan.