Courtesy of Forbes
Palantir adalah perusahaan perangkat lunak yang menunjukkan pertumbuhan yang kuat dalam bidang kecerdasan buatan (AI). Dalam laporan kuartal ketiga (Q3), Palantir melaporkan pendapatan sebesar Rp 11.93 triliun ($725,5 juta) , yang lebih tinggi dari ekspektasi pasar. Pertumbuhan pendapatan mencapai 30% dibandingkan tahun lalu, didorong oleh produk AI mereka yang disebut AIP, yang banyak digunakan oleh pelanggan di sektor komersial dan pemerintah. Meskipun ada beberapa tantangan dalam akuisisi pelanggan baru, Palantir tetap menunjukkan kekuatan dalam mempertahankan pelanggan yang ada dan meningkatkan pengeluaran mereka.
Baca juga: Setelah Drama Pasar Saham Terbaru, Di Mana Palantir, Pemimpin AI, Akan Berada dalam 5 Tahun?
Namun, meskipun Palantir menunjukkan kinerja yang baik, valuasi sahamnya sangat tinggi, yang membuat investor khawatir tentang potensi penurunan di masa depan. Saat ini, Palantir diperdagangkan dengan rasio harga yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan perangkat lunak lainnya. Meskipun banyak investor yang antusias dengan pertumbuhan Palantir, ada kekhawatiran bahwa harga sahamnya mungkin terlalu tinggi untuk dipertahankan, terutama jika pertumbuhan pendapatan melambat di kuartal mendatang.